Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas akhirnya menyelesaikan pembangunan jaringan gas bumi di Kota Cirebon yang dimulai pada 2012.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Heri Poernomo mengatakan, jaringan gas tersebut resmi beroperasi dan akan memenuhi kebutuhan 4.000 sambungan rumah (SR) yang terdiri dari 11 sektor.
"Pembangunan jargas tersebut merupakan bukti dari komitmen pemerintah untuk mendukung percepatan konversi energi ke gas bumi,"kata Heri di Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Jaringan gas tersebut antara lain memasok 512 SR berada di Kelurahan Kalijaga dan Harjamukti yang masuk dalam sektor 1. Sementara sektor 2 sampai 8 mencapai 2.350 SR yang berlokasi di Kelurahan Kalijaga.
Sektor 9 sebanyak 384 SR berada di kelurahan Kalijaga dan Argasunya serta sektor 10 dan 11 sejumlah 754 SR berada di kelurahan Argasunya.
Penyaluran gas ini merupakan kerjasama Kementerian ESDM dengan PT PGN yang mendapatkan penugasan dari Ditjen Migas untuk mengoperasikan jargas di 3 wilayah yaitu Rusun Jabodetabek (5.234 SR), Kota Cirebon (4.000 SR), dan Kabupaten Bogor (4.000 SR).
Menurutnya, cadangan gas bumi Indonesia diperkirakan cukup untuk dipergunakan selama 60 tahun ke depan. Sementara produksi minyak bumi, selama 5 tahun terakhir terus menunjukkan penurunan.
Baca Juga
Sebab itu, pemanfaatan gas bumi harus terus ditingkatkan, termasuk untuk sektor rumah tangga dan transportasi.
“Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional dalam rangka penyediaan infrastruktur gas kota,” pungkasnya. (Pew/Nrm)
Advertisement