Angkutan Umum Mogok Beroperasi Tolak BBM Naik, Ini Kata Wapres JK

Menurut Wapres JK, kenaikan tarif angkutan umum 10 persen sudah cukup untuk menghadapi BBM Naik.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Nov 2014, 13:40 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2014, 13:40 WIB
Jusuf Kalla atau JK
Jusuf Kalla atau JK

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha angkutan umum berencana menghentikan sementara operasionalnya pada hari ini. Hal tersebut merupakan buntut dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan  seharusnya para pengusaha ini tidak melakukan aksi semacam ini. Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan aturan terkait kenaikan tarif sebagai respons dari kenaikan harga BBM.

"Ya nggak apa-apa. Itu kan pemerintah sudah kasih naik 10 persen," ujarnya usai menghadiri pembukaan EU-Indonesia Business Dialouge (EIBD) di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Menurut JK, kenaikan sebesar itu seharusnya sudah cukup bagi pengusaha untuk tetap mendapatkan keuntungan meski harga bahan bakar mengalami kenaikan. "Nah cukup itu. Ya cukuplah," tandasnya.

Seperti diketahui, pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) berencana untuk menghentikan sementara pengoperasian angkutan umumnya pada hari ini.

Ketua Organda DKI Jakarta, Safruan Sinungan mengatakan, aksi penghentian sementara operasional ini merupakan bentuk respons pengusaha terhadap kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi yang juga dikonsumsi oleh kendaraan umum.

"Kami akan melakukan stop operasi, jadi armadanya tidak keluar dari pool, bukan kita demo di suatu tempat. Ini pernyataan sikap kami," kata Safruan.

Dia menjelaskan, penghentian operasional ini rencananya dilakukan secara nasional selama satu hari sambil menunggu respons dari pemerintah yang telah membuat BBM naik. (Dny/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya