Bank Banten Bakal Kembali Berdiri 4 Oktober 2015

Bank Banten akan menjadi tempat penyimpanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat provinsi hingga delapan kabupaten.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 04 Sep 2015, 14:45 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 14:45 WIB
20150904-Bank Jabar Banten
20150904-Bank Jabar Banten (www.panoramio.com)

Liputan6.com, Serang - Pendirian kembali PT bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) rencananya akan diumumkan secara resmi pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Banten pada 04 Oktober 2015 nanti. 

"Semoga di ulang tahun Banten, Kami sudah punya keyakinan Bank Banten ini akan ada dan pasti ada. Kalau ini jadi, pertama di Indonesia, BPD Banten bukan miliknya pemerintah daerah (pemda) karena biasanya yang punya pemda. Pertama kali pemiliknya Badan Usaha Milik daerah (BUMD)," kata Direktur Umum PT Banten Golbal Develoment (BGD), Ricky Tampinongkol, yang ditemui sejumlah wartawan di kantornya, Jumat (4/9/2015).

Untuk diketahui, PT BGD merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banten. Saat ini BGD sedang menyiapkan semua proses pembentukan kembali Bank Banten.

Ricky bercerita, jika sudah berdiri, Bank Banten akan menjadi tempat penyimpanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat provinsi hingga delapan kabupaten dan kota di Banten.

"PNS di Banten itu pasti akan pindahkan tabungan ke Bank Banten. Karena dibuat untuk meningkatkan harkat dan martabat Banten. Investor yang akan masuk ke Banten akan lebih nyaman, karena Banten sudah punya bank," terangnya.

Total dana untuk menghidupkan kembali Bank Banten sendiri mencapai Rp 950 miliar yang berasal dari dana APBD Banten dan masuk ke dalam program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banten tahun 2012-2017.

"Kami baru terima Rp 300 miliar. Jadi masih ada di kas daerah dan pemerintah Rp 650 miliar. Karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ujungnya akan melihat buku kita. Jangan sampai melihat bukunya baru Rp 300 miliar. Koko di Perda Rp 950 miliar, tapi yang ada di buku hanya Rp 300 miliar," jelasnya.

Guna mempercepat pembangunan Bank Banten, pihak PT BGD akan segera bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) guna memenuhi segala sesuatu persyaratan pendirian Bank Banten.

"Sedang dirapatkan di DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar bisa segera dicairkan (dana pendirian Bank Banten," paparnya. 

Meski Banten akan memiliki bank sendiri. Dapat dipastikan tak akan menarik sahamnya dari Bank Jabar-Banten (BJB).

"Secara Perda kita punya saham di BJB. Secara BGD, punya saham di BJB Syariah. Dulu kita berharap ada peningkatan saham, entah kenapa tidak bisa di naikkan (sahamnya). Ada harapan di BJB Syariah kita akan besar, di BJB Syariah pun kita sangat kecil, hanya 2,3 persen. Kita akan biarin aja," tegasnya.

Bank Banten

Perlu diketahui bahwa pada saat pecahnya perang revolusi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, sekitar tahun 1950, pernah berdiri Bank Banten di Kabupaten Pandeglang. Bangunan bersejarah bergaya art deco yang di bagian atas dindingnya bertuliskan 'BANK BANTEN' di robohkan oleh Pemkab Pandeglang pada tahun 1997.

Bank Banten pernah menjadi ikon ibukota Daerah Swatantra Tingkat II Pandeglang, sekaligus menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat, bukan hanya di wilayah Pandeglang, melainkan di wilayah Karesidenan Banten.

Nama Bank Banten yang dibangun oleh para pejuang kemerdekaan dengan cara patungan tersebut kini hanya sebuah nama jalan di dekat alun-alun Kabupaten Pandeglang. (Yandhi/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya