Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengeluhkan perlakuan diskriminasi untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan perusahaan asing.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina menyalurkan 60 miliar liter BBM dalam setahun ke seluruh pelosok negeri dengan medan cukup berat.
Baca Juga
"Logistik Pertamina menyalurkan 60 miliar liter BBM per tahun. Tidak boleh shortage (kekurangan) di daerah," kata Dwi, dalam FGD Alumni Teknik Mesin ITS, di Energy Building, Jakarta, Jumat (2/10/2019).
Advertisement
Dwi mengaku, Pertamina kerap kali mengalami diskriminasi dalam menjual BBM. Pertamina diberikan kewajiban harus berjuang keras agar BBM bisa sampai pada masyarakat.
Sementara pesaingnya, yaitu perusahaan asing hanya mengincar pasar penjualan BBM di perkotaan saja tanpa diberi kewajiban menjual BBM ke pelosok."Enak saja SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU) asing buka di Jakarta seenaknya. itu yang sering sekali terjadi ketidakadilan yang diperoleh Pertamina," tutur Dwi.
Dwi menambahkan, sudah mendapat tugas berat dan diskriminasi, Pertamina pun kerap mendapatkan keluhan. "Pertamina dimaki-maki, seperti itu perusahaan lain bisa buka enak saja di kota besar," pungkas Dwi. (Pew/Ahm)