BI Ingatkan Maraknya Uang Palsu Jelang Lebaran

Peredaran uang palsu meningkat setiap tahun juga menjadi satu bahan dari BI dan Polri untuk meningkatkan hukuman bagi para pelakunya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Jun 2016, 18:51 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 18:51 WIB
20151207-Rilis Uang Palsu-Jakarta- Yoppy Renato
Petugas Bareskrim menunjukan lembaran uang palsu, Jakarta, Senin (7/12/2015 Ratusan lembar uang palsu tersebut diduga akan disebar dalam pilkada serentak (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu memasuki bulan ramadan dan perayaan Lebaran nantinya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengungkapkan saat ini pihaknya yang bekerjasama dengan pihak Kepolisian telah menemukan beberapa peredaran uang palsu tersebut.

"Uang palsu ada peningkatan jumlah. Kasus terahir itu ditemukan 18 ribu lembar uang palsu dan itu pelakunya sudah tertangkap," kata Ronald di Jakarta, Jumat (3/6/2016).

‎Maraknya peredaran uang palsu yang meningkat setiap tahun itu menjadi satu bahan dari Bank Indonesia dengan Polri untuk meningkatkan hukuman bagi para pelakunya. Tak hanya itu, BI juga telah bekerjasama dengan Pengadilan.

Untuk membedakan uang palsu dengan uang asli, Ronald kembali mengingatkan cara 3D, dilihat, diraba, diterawang. Tak hanya itu, cara paling mudah untuk membedakan uang palsu dengan mengidentifikasi benang pengaman yang terdapat di setiap uang asli.

‎"Sama kertasnya itu biasanya rada kasar,kalau uang palsu kan kertasnya tidak dari kapas, kalau bahan uang kan dasarnya kapasnya jadi lebih kasar," ujar Ronald. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya