Brexit Bikin Pasar Modal Indonesia Lebih Menarik

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit) justru berdampak positif bagi pasar modal Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Jun 2016, 11:54 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 11:54 WIB
Brexit
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit) justru berdampak positif bagi pasar modal Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Britain Exit (Brexit) justru berdampak positif bagi pasar modal Indonesia. Hal tersebut tercermin dari aksi beli bersih investor asing di pasar modal.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, dalam tempo tiga hari terakhir investor asing justru melakukan aksi beli bersih.

"Bisa dibuktikan yang menarik pasar Eropa turun kita tiga hari terakhir asing selalu net buy. Hari pertama Rp 600 miliar, ke dua Rp 800 miliar. Hari ini pasar naik lagi. Justru pasar Asia jadi menarik," kata dia, di Gedung BEI Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Dia menuturkan, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Inggris relatif kecil. Jadi, Brexit dianggap tidak berpengaruh besar pada Indonesia. "Kalau kita lihat perdagangan dengan Inggris kira-kira US$ 150 jutaan dengan Indonesia. ‎Tapi kita ini republik yang secara customer base hidup dari domestik kita sendiri. Dampaknya tidak terlalu besar," ujar dia.

Memang, pasar saham Asia sempat memerah sebelum keputusan Brexit. Namun menurut Tito itu merupakan antisipasi yang dilakukan pelaku pasar. "Iya psikologis. Semua tahan diri karena semua orang ingin investasi aman," tandas dia.

Untuk diketahui, laju IHSG seirama dengan bursa Asia dan global pada perdagangan Rabu pekan ini. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (29/6/2016), IHSG naik 23,80 poin atau 0,49 persen ke level 4.905,97.

Indeks saham tetap berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG naik tipis 42,04 poin atau 0,86 persen ke level 4.924,46. Indeks saham LQ45 menguat 1,14 persen ke level 843,34. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Terdapat 120 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 16 saham melemah dan 49 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.930,36 dan terendah 4.905,97. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.495 kali dengan volume perdagangan 233,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 329,6 miliar.

Investor asing pun melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya