Liputan6.com, Jakarta Realisasi deflasi 0,02 persen di Agustus 2016 atau terendah sejak 15 tahun tidak terlepas dari upaya pemerintah mengendalikan harga beberapa komoditas pangan strategis. Pemerintah akan melakukan langkah untuk menjinakkan inflasi supaya berada di level 4 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, upaya pengendalihan harga pangan sudah dimaksimalkan sejak dua bulan sebelum Lebaran tahun ini dengan tujuan menekan inflasi. Langkah tersebut terus dilakukan hingga saat ini dan ke depan.
Baca Juga
"Jadi (deflasi) itu bagus. Tapi dalam minggu ke depan, harga daging akan kita coba tekan lagi karena tidak mau turun juga. Besok katanya di Bulog ada acara makan daging kerbau," tutur Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Advertisement
Namun Darmin menolak mengatakan jika deflasi terjadi karena permintaan maupun daya beli masyarakat turun. "Jangan dibilang itu (deflasi) berarti permintaan turun. Tidak begitu, makanya kita coba urus supply side," jelasnya.
Pemerintah, sambungnya, akan berupaya menurunkan harga komoditas pangan strategis. Seperti contohnya harga beras sudah relatif stabil, kemudian bawang merah cenderung mulai mengalami penurunan harga, dan harga daging terus dikendalikan.
"Jadi satu per satu kita kendalikan harganya. Pemerintah bertekad betul supaya inflasi jangan tinggi. Setinggi-tingginya 4 persen, kalau bisa di bawah itu," kata Darmin.
Terkait inflasi tahun ke tahun yang mencapai 2,79 persen, dijelaskan Darmin karena ada tekanan dari kenaikan harga bahan pangan menjelang Januari 2016 sehingga berpengaruh terhadap inflasi tahunan.
"Tapi saya sudah komunikasi dengan Menteri Perdagangan untuk sama-sama mengendalikan harga, menyiapkan langkah supaya tidak ada tekanan harga lagi," pungkas Darmin.