Menkeu: Selamat Tinggal Tax Amnesty, Habis Gelap Terbitlah Terang

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, program tax amnesty yang berakhir, Indonesia akan memasuki era kepatuhan pajak.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 31 Mar 2017, 22:25 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 22:25 WIB
(Foto: Liputan6.com/Fiki A)
Peluncuran kartu sakti pajak

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan dengan berakhirnya masa program pengampunan pajak atau tax amnesty Jumat (31/3/2017), Indonesia akan memasuki era kepatuhan pajak. Seluruh informasi untuk perpajakan akan terbuka secara luas, sehingga tidak ada lagi orang yang bisa lari dari pajak.

"Malam ini sangat spesial untuk Indonesia, khususnya Ditjen Pajak karena hari terakhir melayani seluruh Wajib Pajak (WP) yang ingin memanfaatkan tax amnesty," kata dia saat Peluncuran Kartin1 di kant‎or pusat Ditjen Pajak, Jakarta, malam ini.

Pelaksanaan program tax amnesty, kata Sri Mulyani sudah berlangsung selama 9 bulan. Di hari penutupan ini, diharapkannya petugas pajak dapat bekerja semaksimal mungkin melayani WP sampai tengah malam. "Ini memulai suatu tradisi kepatuhan untuk menginformasikan harta yang diperoleh WP," ujar dia.

Dia menuturkan, pengumpulan pajak membutuhkan kerja keras dengan berbagai tantangan teknis maupun institusional. Salah satunya berbagai identitas kartu yang dikeluarkan institusi pemerintah maupun non pemerintahan sehingga perlu ada kartu yang memuat segala data yang bisaa terintegrasi.

‎"Kita meluncurkan kartu Kartin1 merupakan upaya Ditjen Pajak membuat kartu multifungsi," ujar Sri Mulyani.

Tujuannya, Sri Mulyani mengakui untuk menyatukan identitas dari WP yang dikombinasikan identitas pribadi dan bisa terafiliasi program lain, seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

"Dengan satu kartu yang memuat informasi antar lembaga secara konsisten, bisa membantu memudahkan dan mencegah bila belum patuh terhadap pajak," tegas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sri Mulyani mengatakan, dengan Kartin1 menjadi kepastian bagi WP dan pemerintah dapat bekerja dengan ‎jelas. Dia mengingatkan kepada kementerian atau lembaga pemerintah dapat melayani WP atau masyarakat yang sudah patuh membayar pajak.

"Kita harapkan institusi pemerintah dapat terus memperbaiki pelayanan ke WP sehingga mereka percaya dengan Ditjen Pajak," harap dia.

Pada penutup sambutannya, Sri Mulyani mengatakan, pemilihan nama Kartin1 karena Kartini dikenal dengan Habis Gelap Terbitlah Terang. "Selesai tax amnesty, kegelapan pajak diharapkan berakhir dan besok terbitlah terang," kata dia.

‎"Semua akan terang benderang. Ini simbol bagi Ditjen Pajak akan hijrah ke masa yang terang, memasuki era positif berdasarkan asas tata kelola yang baik, memperbaiki bisnis proses, dan memberikan kepastian kepada masyarakat agar mereka tidak trauma dan mempersepsikan Ditjen Pajak negatif," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya