BNI Akan Suntik Modal Rp 1 Triliun ke BNI Syariah

BNI juga tengah mengkaji beberapa perusahaan untuk diakuisisi. Di antaranya, asset management dan perusahaan pembiayaan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Okt 2017, 20:35 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 20:35 WIB
20160224-BNI
Nasabah mengajukan persyaratan kredit di BNI Tanah Abang, Jakarta, Rabu (24/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus memacu bisnis anak usahanya PT BNI Syariah. Rencananya, perseroan akan menyuntikan modal sebesar Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan Bank BNI Rico Budidarmo mengatakan, suntikan modal tersebut akan masuk tahun ini. "Berkaitan penambahan modal, kami lagi konsentrasi untuk tahun ini menyelesaikan penambahan modal di syariah Rp 1 triliun," kata dia di Kantor Pusat Bank BNI Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Perseroan juga tengah mengkaji beberapa perusahaan untuk diakuisisi. Di antaranya, asset management dan perusahaan pembiayaan.

"Kemudian kami juga melakukan kajian yang mudah-mudahan selesai, akuisisi asset management. Kami kaji hati-hati melakukan investasi di bidang multifinance khususnya berkaitan konsumer yang saat ini nampaknya banyak sudah lebih sukses dimiliki perbankan," jelas dia.

Tak hanya itu, Bank BNI juga berencana mengembangkan sayap dengan akuisi modal ventura. "Selain itu juga kalau kita lihat ada beberapa PR kami tapi masih berkaitan waktu, asuransi ventura," tandas dia.

Adapun BNI mencatatkan laba bersih Rp 10,16 triliun hingga kuartal III 2017. Laba tersebut tumbuh 31,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 7,72 triliun.

"Kenaikan laba bersih ini terutama ditopang oleh penyaluran kredit BNI yang tumbuh 13,3 persen atau lebih cepat dibandingkan pertumbuhan kredit industri yang berada pada level 8,2 persen per Juli 2017," kata Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta.

Dia menjelaskan, BNI menyalurkan kredit sebesar Rp 421,41 triliun pada kuartal III 2017. Laba tersebut lebih tinggi 13,3 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 372,02 triliun.

Segmen business banking memiliki komposisi 78,3 persen dari total kredit. Kredit ini sebesar Rp 329,75 triliun atau tumbuh 13,9 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 289,47 triliun.

Pada business banking, segmen korporasi 23,6 persen dari total kredit, BUMN 19,4 persen, segmen menengah 16,1 persen dan segmen kecil 12,8 persen.

"Di samping kredit sektor business banking, BNI juga mengucurkan pembiayaan ke sektor bisnis konsumer yang teralokasikan sebesar 16,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp 68,53 triliun, tumbuh 9,2 persen di atas realisasi periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 62,73 triliun," jelas dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya