Jelang Tutup Pekan, IHSG Cenderung Tertekan

Laju IHSG tak jauh beda dengan perdagangan saham sehari sebelumnya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Jan 2018, 06:32 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 06:32 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan saham jelang tutup pekan. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan, IHSG berada pada support 6.510 dan resistance 6.635.

Laju IHSG tak jauh beda dengan perdagangan saham sehari sebelumnya. Pada perdagangan saham kemarin, IHSG ditutup melemah tipis melemah 0,003 persen ke level 6.615,33.

"Sektor industri dasar dan pertambangan menjadi penahan pelemahan," kata dia di Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Sementara, pada perdagangan saham kemarin mayoritas bursa di Asia tertekan karena dibayangi oleh aksi jual investor. Indeks Nikkei susut 1,13 persen, Topix turun 0,88 persen, Hangseng turun 0,92 persen, dan Shanghai turun 0,57 persen.

"Investor mencerna pelemahan dolar dan dorongan proteksionis dari Amerika Serikat (AS) yang membantu memacu penurunan ekuitas Asia, ungkapnya.

Lanjar merekomendasikan saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Barito Pasific Tbk (BRPT), PT Indofarma Tbk (INAF).

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya