Rupiah Melemah Bersama Mata Uang Lain

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan Jumat ini.

oleh Merdeka.com diperbarui 24 Agu 2018, 15:24 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2018, 15:24 WIB
Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS
Petugas melayani nasabah di gerai penukaran mata uang di Ayu Masagung, Jakarta, Senin (13/8). Pada perdagangan jadwal pekan, senin (13/08). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh posisi tertingginya Rp 14.600. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan Jumat ini. Rupiah tercatat melemah hingga Rp 14.662 per dolar AS.

Gubernur Bank Idnonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, kondisi pelemahan rupiah masih disebabkan oleh kondisi gejolak perekonomian dunia. Meski begitu, mata uang Garuda tersebut masih relatif terkendali apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.

"Kalau kita lihat masalah stabilisasi nilai tukar jangan liat rupiah sendiri. Bandingkan dengan negara lain juga, gonjang-ganjingnya kan seluruh dunia kena," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Dalam kondisi ini juga rupiah tidak serta merta hanya dilihat dari nominalnya saja, melainkan tingkat persentase depresiasi. Di mana depresiasi rupiah juga dinilai jauh lebih rendah dari negara-negara lain.

Dia menyebutkan, hingga hari ini rupiah terdepresiasi 7 persen. Lebih rendah dari Rupee India yang 9 persen, Rand Afrika Selatan sekitar 13,7 persen, dan Real Brasil yang 18,2 persen. "Bahkan (Peso) Argentina dan (Lira) Turki yang terdepresiasi hingga dekati 40 persen," imbuhnya.

Meski demikian, sejumlah langkah telah diambil oleh bank sentral untuk meredam pelemahan mata uang Garuda tersebut. Salah satunya dengan kebijakan moneter, menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Agustus.

"Dari BI menaikkan suku bunga acuan supaya terjadi inflow (arus dana asing masuk). Sekarang inflow sudah mulai kembali, pembelian SBN khususnya long term investor sudah mulai masuk. Kemudian eksportir menjual dolar-nya," jelasnya.

Di sisi lain, BI juga terus melanjutkan intevensi ganda yakni dipasar valuta asing (valas) maupun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). "Selain itu swap rate juga kami permudah, percepat, dan murah. Setiap hari eksportir dan pengusaha bisa memastikan kebutuhan valas maupun Rupiah (ke BI)," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rupiah Hari Ini

Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS
Petugas melayani nasabah di gerai penukaran mata uang di Ayu Masagung, Jakarta, Senin (13/8). Pada perdagangan jadwal pekan, senin (13/08). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh posisi tertingginya Rp 14.600. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/8/2018), rupiah dibuka di angka 14.653 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.637 per dolar AS. Pada siang ini, rupiah terus melemah hingga menyentuh 14.662 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.652 per dolar AS hingga 15.662 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 8,15 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatokn di angka 14.655 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.620 per dolar AS.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya