Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif baik dari negara-negara besar lain di Asean. Target inflasi pun lebih rendah.
"Kita masih bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang relatif baik. Mungkin di Asean kita untuk Kuartal III kita sedikit ada di bawah Filipina dan Vietnam tapi dibandingkan Malaysia dan Thailand kita lebih bagus," jelas Darmin di Acara Pembukaan Perdagangan 2019, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Darmin juga yakin inflasi Indonesia tahun ini akan di bawah tahun lalu. "Inflasi kita tahun ini pasti lebih rendah dari tahun lalu. Karena pada November tahun lalu (2017), inflasi kita hampir sama dengan inflasi November tahun ini (2018)," ucapnya.
Optimistis itu bersumber dari tren penurunan angka inflasi dari tahun ke tahun. "Saya yakin inflasi kita akan di bawah tahun lalu. Dan itu menunjukkan kita semakin berhasil mengendalikan inflasi," kata dia. "Sehingga sudah saatnya kita menggeser target inflasi kita ke angka yang lebih rendah."
Darmin menyebut inflasi tahun ini akan disumbangkan oleh kenaikan tarif angkutan umum, serta kenaikan harga daging ayam dan telur ayam. Meskipun demikian, inflasi tahun ini tidak terlalu mengkhawatirkan seperti tahun kemarin yang terjadi akibat gejolak harga beras.
"(Inflasi tahun 2017) Diikuti gejolak harga beras, saya (2018) tidak walaupun ada kenaikan harga angkutan dan beberapa komoditi seperti daging ayam dan telur ayam," jelasnya.
"Kita bisa mengendalikan inflasi secara bertahap, dan secara jelas inflasi kita sudah tidak mengkhawatirkan lagi walau masih ada kenaikan harga komoditi tertentu," imbuh Darmin.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Menko Darmin Gelar Rapat Peningkatan Ekspor, Ini Hasilnya
Sebelumnya, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi terkait dengan peningkatan ekspor di Kantornya, Jakarta. Adapun rapat ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Enggartiasto menyebut bahwa hasil rapat yang dipimpin oleh Menko Darmin tersebut telah menghasilkan beberapa bahasan mengenai upaya dalam meningkatkan ekspor. Salah satunya, adalah meninjau kembali beberapa sektor-sektor yang memerlukan penanganan khusus untuk didorong eskpornya.
"Secara keseluruahan kita (membahas) mengenai bagaimana meningkatkan ekspor tadi. Terus yang wilayah saya tadi (diminta) perjanjian dagangnya segera diselesaikan," kata Menteri Enggar saat ditemui usai melakukan rakor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, pada pertengahan Desember lalu.
Enggartiasto mengakui, saat ini baru ada beberapa perjanjian dagang yang telah diselesaikan oleh Kementerian Perdagangan. Salah satunya, melalui perjanjian kerjasama lndonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (lE-CEPA). Namun, masih ada beberapa perjanjian dagang yang mesti diselesaikan dalam waktu dekat.
"Kita akan speed up berbagai perjanjian yang lain yang on the pipeline. EFTA sudah, Australia tinggal tanda tangan, Chile sudah. Yang on the pipeline itu Mozambique, Tunisia, Maroko, EU dan RCEP. Dua besar yang trakhir ini tidak mudah tapi kita harus segera selesaikan," jelasnya.
Advertisement