Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia meraih rating 5-Star On Time Performance Rating dari OAG Flightview yang merupakan lembaga pemeringkatan On Time Performance (OTP) independen yang berkedudukan di Inggris.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh OAG Flightview tersebut, Garuda Indonesia berhasil meraih capaian OTP tahunan tertinggi di dunia yakni sebesar 91,6 persen untuk periode Juni 2018 - Mei 2019, dan menjadi satu-satunya maskapai asal Asia Tenggara yang capaian OTP tahunannya di atas 90 persen.
"Menjadi maskapai dengan capaian OTP terbaik dengan predikat rating 5 Star yang hanya diraih oleh 12 maskapai global di dunia tentunya merupakan milestone tersendiri bagi kami dalam menjaga kualitas layanan dan tingkat ketepatan waktu yang merupakan core layanan kami sebagai maskapai full service," kata Direktur Operasi Garuda Indonesia, Bambang Adisurya Angkasa, Sabtu (29/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen serta hasil kerja keras seluruh jajaran lini operasional Garuda Indonesia dalam memberikan performa terbaik kepada para pengguna jasa sehingga Garuda Indonesia dapat meraih predikat 5 Star On Time Performance Rating dari OAG Flightview.
"Kami harapkan pengakuan dunia ini dapat menjadi motivasi tersendiri bagi Garuda Indonesia dalam mempertahankan kinerja operasional maskapai, khususnya dalam hal tingkat ketepatan waktu maskapai. Ke depannya kami harapkan capaian kinerja OTP ini dapat terus kami maintain dengan baik melalui koordinasi intensif dan optimalisasi lini layanan operasional bersama seluruh pemangku kepentingan untuk selalu mengedepankan komitmen 'Operational Excellence' dalam menyediakan standar layanan penerbangan maskapai global," kata Bambang.
Bambang menambahkan, pada kesempatan ini turut menyampaikan apresiasi kepada pelanggan setia Garuda Indonesia, yang turut memberikan kontribusi terhadap capaian ini dengan selalu melakukan proses check-in tepat waktu, sehingga sangat menunjang kelancaran dan ketepatan jadwal penerbangan.
Garuda Indonesia sebagai IOSA Registered Airline juga akan terus menjaga aspek operational keamanan yang diterapkan melalui komitmen budaya keamanan di seluruh lini operasional perusahaan, dengan demikian bukan hanya performa capaian OTP saja yang terjaga melainkan kualitas keamanan juga telah sesuai standar internasional.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Garuda Indonesia Hindari Terbang di Wilayah Udara Iran
Sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia, pastikan jalur udara untuk rute penerbangan di kawasan Eropa dan Timur Tengah, tidak melewati kawasan udara Selat Hormuz, Iran.
Hal tersebut menyusul adanya larangan terbang yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), pasca ketegangan yang tengah terjadi di kawasan udara di Selat Hormuz, Iran.
“Dapat kami pastikan jalur udara untuk rute penerbangan Eropa dan Timur Tengah yang dilayani Garuda Indonesia, tidak melewati kawasan udara tersebut, " tutur Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan, Selasa, 25 Juni 2019.
Dengan demikian seluruh layanan operasional Garuda Indonesia pada rute Eropa dan Timur Tengah tetap berlangsung normal seperti biasa.
Meski begitu, Garuda Indonesia tetap memantau secara intensif perkembangan lebih lanjut kondisi ketegangan di Iran. Serta berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait dalam memastikan aspek safety and security layanan operasional agar tetap terjaga.
"Bagaimana pun juga, Garuda Indonesia tetap mengutamakan keselamatan penerbangan," pungkas Ikhsan.
Advertisement
Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Terbang Jakarta-Banyuwangi
Sebelumnya, per hari ini, Garuda Indonesia resmi menambah frekuensi penerbanganrute Jakarta - Banyuwangi (PP). Semula 7 kali per minggu, menjadi 14 kali per minggu.
Penambahan frekuensi penerbangan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya Garuda Indonesia untuk meningkatkan layanan pada seluruh pengguna jasa, sekaligus dalam rangka memenuhi tingginya permintaan masyarakat terhadap rute tersebut.
Adapun penerbangan tambahan tersebut dilayani melalui penerbangan GA 270 yang berangkat pada pukul 06.00 WIB setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Penerbangan tersebut akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat Bombardier CRJ 1000 dengan kapasitas 96 penumpang.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M.Ikhsan Rosan mengungkapkan, penambahan frekuensi ini merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan pasar potensial di Banyuwangi, khususnya pada bidang pariwisata.
"Semakin menjanjikannya sektor pariwisata di Banyuwangi, mendorong kami untuk mendukung hal tersebut melalui penambahan frekuensi penerbangan dalam menunjang tingginya demand masyarakat atas akses rute penerbangan langsung dari Jakarta menuju Banyuwangi maupun sebaliknya", jelas Ikhsan, Jumat, 21 Juni 2019.
Penambahan frekuensi rute penerbangan Jakarta – Banyuwangi (PP) tersebut juga sejalan dengan komitmen berkelanjutan dari perusahaan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam meningkatan potensi iklim investasi dalam sektor pariwisata khususnya di Banyuwangi.
Seperti diketahui, Banyuwangi memiliki kawasan wisata yang begitu indah. Salah satunya kawasan Taman Nasional Baluran, yang digandang sebagai 'Padang Rumput' nya Afrika.
Garuda Indonesia sangat optimistis dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan ini dapat meningkatkan traffic wisatawan menuju Banyuwangi dan mampu menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang mampu bersaing baik di kancah domestik maupun internasional.