Target Lifting Minyak 2020 Naik

Lifting‎ minyak ditetapkan 734 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 1,19 juta barel setara minyak per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Agu 2019, 20:24 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2019, 20:24 WIB
RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Kegiatan warga sekitar di dekat kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Kilang Pertamina RU IV Cilacap berkapasitas produksi terbesar mencapai 348.000 barrel per hari. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengubah target produksi minyak gas siap jual‎ (lifting) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020,  dari target semula yang dibacakan dalam nota keuangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, dalam nota keuangan 2020, lifting‎ minyak ditetapkan 734 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 1,19 juta barel setara minyak per hari.

"Lifting minyak bumi sesuai raker sama denga nota keuangan 734 ribu bph," kata Jonan, dalam rapat bersama Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jaka‎rta, Rabu (28/8/2019).

Namun usulan penetapan target minyak menjadi sorotan beberapa anggota dewan yang hadir. Salah satunya adalah ‎Anggota Fraksi Demokrat M Nasir yang menilai target tersebut terlalu rendah. Dia pun meminta dinaikan menjadi 800 ribu barel per hari.

"KKKS sudah upaya maksimal produksi. Tapi ada upaya SKK migas untuk EOR. Menurut saya kalau dimaksimalkan lagi bisa capai 800 ribu barel per hari," kata Nasir.

‎Jonan pun menawarkan target lifting minyak dinaikan sesuai dengan kondisi produksi minyak antara 734 ribu barel per hari sampai 775 barel per hari. Kemudian dia mengusulkan angka 755 ribu barel per hari.

"kalu naik ya 734-775, kalau mau satu angka 755 ribu. Kan sudah lumayan ini menambah 21 ribu barel per hari," tuturnya.

Setelah berdiskusi, akhirnya Komisi VII DPR dan jajaran Kementerian ESDM pun sepakat target lifting minyak dalam RAPBN 2020 sebesar 755 ribu. Hal ini ditandai dengan ketukan palu pemimpin rapat Ridwan Hisjam.

"Jadi setujui di 755 ribu barel per hari," tegas Ridwan sambil mengetuk Palu.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Sebelumnya

RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Suasana kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Kilang minyak RU IV Cilacap ini untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi Masyarakat Pulau Jawa. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Pemerintah menetapkan target produksi minyak dan gas bumi siap jual (lifting migas), dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 lebih rendah dari 2019.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, melalui optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam termasuk minyak dan gas bumi,target lifting migas dalam RAPBN 2020 sebesar734 ribu barel per hari untuk minyak dan gas sebesar 1,19 juta barel setara minyak per hari.

"Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734 ribu barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari," kata Jokowi, dalam pidato Sidang DPR RI RAPBN 2020, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). 

Target tersebut lebih rendah dibanding target lifting migas dalam APBN 2019 yang ditetapkan sebesar 2.025.000 barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak 775 ribu barel per hari dan gas bumi 1.250.000 barel setara minyak per hari.

Jokowi melanjutkan, dalam asumsi makro eknonomi, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar US$ 65 per barel. Hal ini disesuai dengan kondisi pergerakan harga Minyak di pasar global.

"Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya