Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi produksi migas sampai akhir Agustus 2019 mencapai 2,039 barel setara minyak (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD). Hal ini berhasil menembus target produksi siap jual (lifting) pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher merinci, produksi minyak sampai Agustus 2019 sebesar 754 ribu barel per hari, sedangkan gas 1,28 juta BOEPD.
Advertisement
Baca Juga
"Total produksi migas sampai Agustus 2019 dari 208 Wilayah Kerja mencapai 2.039.000 BOEPD," kata Wisnu, di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Capaian tersebut mendekati target lifting migas dalam APBN 2019, yang ditetapkan sebesar 2.025.000 barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak 775 ribu barel per hari dan gas bumi 1.250.000 barel setara minyak per hari.
Wisnu melanjutkan, kegiatan pencarian migas sampai 31 Agustus 2019 meliputi pengeboran eksplorasi 20 sumur, pengeboran pengembangan 190 sumur, survei seismik 2D 2.492 kilo meter (km) dan seismik3D 509 Km.
"Untuk total investasi hulu migas sampai 31 Agustus 2019 mencapai US$ 7,3 miliar," ujarnya.
Menurut Wisnu, kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dia memperkirakan akan ada penambahan kegiatan pencarian migas pada kuartal 4 2019.
"Prinsipnya semua berjalan on track. Namun angka pastiinya, kami masih menunggu Q3 selesai dan outlooknya seperti apa. Banyak kegiatan yang memang baru selesai tahapannya pada Q4," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Produksi Migas Pertamina EP Belum Terdampak Karhutla
PT Pertamina EP menyatakan, masih melakukan kegiatan pencarian minyak dan gas (migas) karena belum terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Anak usaha Pertamina tersebut pun turun tangan membantu penanggulangan pada beberapa titik api, antara lain di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Utara.
Public Relation Manager Pertamina EP Hermansyah Y Nasroen mengatakan, saat ini kegiatan operasi perusahaan masih berjalan seperti biasa, tentunya disertai dengan peningkatan kewaspadaan agar dampak kebakaran tidak mempengaruhi operasional, terutama terhadap fasilitas produksi dan sumur di lokasi.
Pertamina EP pun akan berupaya untuk mendukung pemerintah, dalam menanggulangi kebakaran hutan yang berada di sekitar wilayah kerja Perusahaan.
"Menghadapi situasi seperti ini akan diperlukan hubungan yang intensif dengan instansi lain supaya bisa bekerjasama dan cepat bertukar informasi terbaru mengenai keadaan di wilayah kerja Perusahaan, semoga kondisi karhutla dapat teratasi dan dampak bagi masyarakat luas, terutama anak-anak, dapat ditanggulangi,” kata Hermansyah, di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Di Provinsi Riau, melalui PEP Asset 1 Lirik Field, telah dilaksanakan pemasangan jembatan sementara sebagai akses jalur pemadam kebakaran di Desa Seko Lubuk Tigo, Bantuan konsumsi untuk tim pemadam kebakaran selama 8 hari, Sewa alat berat selama 5 hari untuk pembuatan 10 titik embung sumber air dengan luasan 2,5 mmeter pada sekitar area kebakaran di Desa Seluti, Bantuan pemadaman di Desa Seko Lubuk Tigo, Lirik pada Kamis (12/9) di sekitar SP 2 PEP Lirik antara pukul 22.00 - 03.00 WIB.
Selain itu juga telah dibantu pemasangan rambu-rambu pencegahan pembakaran lahan di Kelurahan Ukui dan Desa Ukui 2, bersiaga di Kecamatan Koto Gasib dan Kabupaten Siak guna penanganan kebakaran di areal luar kawasan hutan.
Advertisement