Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Menara Kadin, Jakarta. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan berbagai kondisi perekonomian global di berbagai negara.
Menteri Retno mengatakan, isu ekonomi saat ini memang menjadi pembicaraan hangat setiap pertemuan antar kepala negara. Utamanya adalah masalah investasi dan perdagangan di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Baca Juga
"Kalau dulu pembahasan politik dominan. Sekarang setiap pertemuan pembahasan isu adalah masalah ekonomi," kata Menteri Retno dalam sambutannya, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (19/11).
Advertisement
Dia menceritakan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok beberapa waktu lalu, isu ekonomi menjadi fokus pembicaraan dari berbagai negara. Rata-rata negara maju bahkan merasa khawatir dengan kondisi perekonomian dunia.
"Di dalam situ ada Sekjen PBB, IMF, dari semua pembicaraan, maka satu kesimpulan tampak sekali kekhawatiran para pemimpin dunia mengenai situasi dunia saat ini aspek politik dan ekonomi," jelas Retno.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Laporan IMF
Pada aspek ekonomi, laporan IMF menyebutkan bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan ekomomi, bahkan terendah sejak terjadinya krisis. Dalam enam bulan terakhir, koreksi pertumbuhan ekonomi dunia yang dilakukan oleh IMF terus mengalami perubahan.
"Pertumbuhan ekonomi untuk 2019 diperkirakan 3,2 persen dan di 2020 ada sedikit kenaikan 3,5 persen. Tapi sekali lagi subjek situasi yang terjadi di dunia bukan tidak mungkin bisa berubah jika situasi dunia tidak berubah," katanya.
Menteri Retno menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekokomi dunia juga terjadi di hampir 90 persen negara maju. "Semua negara mengalami pertumbuhan melambat. IMF katakan global ekonomi sedang slow down. Dan IMF katakan lebih,"Â kata dia.
Â
Advertisement
Perang Dagang Masih Berlangsung
Di samping itu, Menteri Retno juga mengingatkan situasi lain yang perlu diantisipasi oleh pelaku pasar. Kondisi perang dangan Amerika Serikat dan China masih akan terus berlangsung. Tak sampai di situ, bahkan keregangan hubungan juga terjadi antara Jepang dan Korea Selatan membuat kondisi semakin tak menentu.
"Tidak bisa kita kesampingkan saat kita bicara masalah ekspor impor. Jadi tampaknya itu menjadi tren sekarang," tandasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com