Top 3: Kekhawatiran akan Virus Corona Bikin Harga Emas Naik

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu, 22 Maret 2020

oleh Septian Deny diperbarui 22 Mar 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 07:00 WIB
INi 20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas kembali naik didorong peningkatan permintaan. Ini mengimbangi permintaan akan uang tunai yang juga tinggi karena kekhawatiran akan kondisi ekonomi akibat virus corona.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,84 persen menjadi USD 1.482,57 per ons setelah jatuh 1 persen di sesi sebelumnya. Harga emas ini menuju penurunan hampir 3 persen untuk pekan ini. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,34 persen menjadi USD 1.484,70.

Harga emas telah bereaksi terhadap pergerakan di pasar keuangan dan kadang-kadang menemukan dukungan dari langkah-langkah stimulus.

Artikel mengenai harga emas ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu, 22 Maret 2020:  

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Harga Emas Naik Seiring Permintaan akan Aset Investasi Berisiko Rendah

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas naik pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta) karena pembelian aset investasi dengan risiko rendah (safe-haven) mengimbangi permintaan akan uang tunai di tengah kekhawatiran atas pukulan ekonomi akibat virus corona.

Namun harga emas batangan menuju penurunan mingguan kedua karena investor menjual logam untuk memenuhi panggilan margin dalam aset lain.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,84 persen menjadi USD 1.482,57 per ons setelah jatuh 1 persen di sesi sebelumnya. Harga emas ini menuju penurunan hampir 3 persen untuk pekan ini. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,34 persen menjadi USD 1.484,70.

Baca artikel selengkapnya di sini

2. Pejabat Eselon III KKP Terduga Corona Covid-19 Meninggal

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Kementerian Kelautan dan Perikana (KKP) membenarkan kabar meninggalnya seorang pejabat eselon III di lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Pejabat tersebut sebelumnya sempat menjalani tes kesehatan karena diduga terinfeksi virus corona.

Kepala Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo mengatakan pejabat eselon III tersebut memang menjalani tes swab pada 18 Maret 2020 lalu oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Namun hasilnya pihak KKP belum mengetahui hasil tes tersebut hingga saat ini.

"Betul meninggal. Cuma ada tes yang dilakukan itu pengambilannya tanggal 18 (Maret), sampai sekarang belum keluar (hasilnya). Jadi kita mau ngomong A atau B juga belum berani," ujar Agung kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Pembangunan RS Darurat Infeksi Corona di Wisma Atlet Rampung 22 Maret 2020

Wisma Atlet
Suasana Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah akan mengubah fungsi Wisma Atlet Asian Games sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan virus corona (Covid-19) sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian rumah sakit darurat bagi pasien terinfeksi virus corona di Wisma Atlet Kemayoran.

Hingga saat ini, progres pembangunan RS Darurat Covid-19 tersebut sudah mencapai 50 persen lebih dan diperkirakan dapat rampung pada Minggu, 22 Maret 2020 besok.

"Dari data yang ada di lapangan progres pembangunan RS Darurat Covid 19 sampai dengan saat ini yakni Jumat (20/3/2020) sudah mencapai 50 persen. Kami harapkan pada hari Minggu (22/3/2020) telah selesai 100 persen," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya