Kemendag Klaim Kinerja Perdagangan Indonesia Stabil Ditengah Corona

Kemendag berkomitmen terus meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia meski tengah menghadapi wabah pandemi COVID-19.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Apr 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 13:30 WIB
20160304-Gedung-Kemendag-AY
Gedung Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan berkomitmen terus meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia meski tengah menghadapi wabah pandemi COVID-19.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, perdagangan Indonesia pada triwulan I 2020 masih relatif stabil.

“Perdagangan Indonesia pada triwulan I 2020 relatif stabil di tengah sulitnya kondisi dunia karena adanya pandemic COVID-19 ini. Pertumbuhan perdagangan selama triwulan I mengalami penguatan didukung oleh naiknya kinerja perdagangan di sektor nonmigas,” kata Mendag Agus.

Mendag Agus menekankan, total ekspor selama triwulan I 2020 tercatat mencapai USD 41,79 miliar, atau meningkat sebesar 2,9 persen dibanding periode tahun sebelumnya.

Peningkatanekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik sebesar 6,4 persen,menjadi USD 39,49 miliar.

“Penguatan ekspor sektor nonmigas selama triwulan I 2020 didukung kinerja ekspor produk hasil industri dan beberapa komoditas pertanian yang nilai ekspornya meningkat masing-masing sebesar 9,7 persen dan 16,2 persen. Ekspor produk hasil industri tercatat naik dari USD 30,0 miliar menjadi USD 32,9 miliar, sedangkan ekspor komoditas pertanian naik dari USD 0,8 miliar menjadi USD 0,9 miliar,” terang Mendag Agus.

Selain itu, Mendag Agus juga menerangkan, penguatan ekspor nonmigas selama tiga bulan pertama 2020 juga didorong oleh kenaikan ekspor ke beberapa negara mitra dagang Indonesia.

Soal perdagangan, nilai ekspor ke pasar tujuan yang tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu: Swiss naik sebesar USD 234,1 juta atau 118,4 persen, Perancis naik sebesar 105,3 juta atau 64,9 persen, Singapura naik sebesar USD 713,8 juta atau 35,4persen, Italia naik sebesar USD 89,6 juta atau 22,5 persen, Amerika Serikat naik sebesar USD 670,8 juta atau 16,1 persen, dan Tiongkok naik sebesar USD 732,1 juta atau 14 persen.

“Di tengah pandemi wabah COVID-19, kinerja ekspor nonmigas yang meningkat ini tentu sangat menggembirakan. Hal ini terjadi karena permintaan beberapa kebutuhan masyarakat dunia akan produk kesehatan dan kebersihan meningkat. Secara kumulatif, ekspor nonmigas triwulan I 2020 masih tumbuh positif,” ujar Mendag Agus.

 

Perdagangan Indonesia-Tiongkok

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesia ke Tiongkok pada triwulan I 2020 mengalami peningkatan menjadi USD 6,38 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD 5,75 miliar.

Peningkatan tersebut didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas menjadi USD 5,97 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 5,24 miliar.

Penguatan ekspor Triwulan I tahun ini ke Tiongkok tidak hanya terjadi pada nilainya, tetapi juga pada pertumbuhannya. Total ekspor Triwulan I tahun ini tumbuh sebesar 10,8 persen. Penguatan kinerja ekspor tersebut didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 14 persen.

Komoditas ekspor nonmigas ke Tiongkok periode Januari―Maret 2020 yang tercatat mengalami peningkatan signifikan, yaitu: batubara (HS 27) naik sebesar 38,6 persen, besi dan baja (HS 72) naik sebesar 92,6 persen, alaskaki (HS 64) tumbuh sebesar 64,0 persen, tembaga dan barang dari tembaga (HS 74) naik sebesar 138,5 persen, dan kertas (HS 48) naik 76,3 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya