Mulai 1 Mei, Pegadaian Bebaskan Bunga Nasabah Selama 3 Bulan

Pegadaian akan membebaskan bunga selama 3 bulan bagi nasabah yang meminjam dana hingga Rp 1 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 13:30 WIB
Jelang Lebaran, Transaksi Gadai Meningkat 15 Persen
Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19, Pegadaian akan meluncurkan program Gadai Peduli. Dalam program ini Pegadaian akan membebaskan bunga selama 3 bulan bagi nasabah yang meminjam dana hingga Rp 1 juta. Program ini bisa dimanfaatkan pada 1 Mei 2020.

"Terhitung 1 Mei nanti dalam program Gadai Peduli kami akan membebaskan bunga kepada nasabah yang pinjamannya sampai dengan Rp 1 juta selama 3 bulan," kata Direktur Utama PT Pegadaian Persero Kuswiyoto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI melalui video konferensi, Jakarta, Kamis (30/4).

Kuswiyoto menjelaskan saat ini jumlah nasabah Pegadaian dengan pinjaman di bawah Rp 1 juta sebanyak 3,3 juta. Sebagian besar nasabah ini biasanya mereka yang bekerja di sektor informal dan sangat terdampak Covid-19.

"Kami melihat pegadai-pegadai di bawah Rp 1 juta adalah mereka yang bekerja di sektor informal," kata dia.

Dia berharap, program ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan dana. Dia berharap akan ada penambahan nasabah sebesar 1,5 juta dalam program ini.

Barang yang Digadai

Pelayanan Pegadaian Selama covid-19
Sejumlah perhiasan yang digadaikan warga di Kantor Pegadaian, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Semenjak pandemi Covid-19, pelayanan pegadaian di tempat itu dipindah sementara ke aula untuk menerapkan jaga jarak dengan orang lain (merdeka.com/Imam Buhori)

Kuswiyoto menambahkan, di tengah pandemi ini outlet Pegadaian banyak dikunjungi oleh nasabahnya. Selain banyak yang menggadaikan barangnya, tidak sedikit juga yang menjual asetnya.

Aset yang banyak dijual berupa emas. Ini terjadi karena saat ini harga emas cukup tinggi. Sehingga banyak yang menebus emas untuk selanjutnya dijual kembali.

"Harga emas naik cukup tinggi jadi mereka tebus untuk dijual dengan harga tinggi untuk menerima selisih jualnya," kata Kuswiyoto.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya