Asas Gotong Royong Jadi Acuan Pemerintah Jalankan Konsep Berbagi Beban

Presiden Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat indonesia untuk berbagi beban atau sharing the pain dalam menghadapi pandemi Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2020, 12:40 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2020, 12:40 WIB
BI Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di 2019
Pemandangan gedung bertingkat di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/3). Kondisi ekonomi Indonesia dinilai relatif baik dari negara-negara besar lain di Asean. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh masyarakat indonesia untuk berbagi beban atau sharing the pain dalam menghadapi pandemi Corona. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu pun kemudian menjelaskan maksud konsep berbagi beban tersebut.

Menurutnya, di tengah situasi pandemi Covid-19 Kepala Negara ingin mendorong asas gotong royong untuk memikul dampak dari virus Corona.

"Pertama sharing the pain itu maksudnya seperti apa dimana kita ini punya prinsip gotong royong bangsa Indonesia punya way of life yang jelas dari Pancasila itu kalo di peres lagi itu kita adalah bangsa yang gotong royong ini yang sudah tercermin dan semua bagian masyarakat mengambil bagian dari sharing the pain," jelas dia dalam video conference di Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Pemerintah menyadari dampak dari Corona Covid-19 mengakibatkan ketidakpastian. Di mana, jumlah pengangguran dan kemiskinan diperkirakan bakal naik. Kemudian, perusahaan-perusahaan juga mengalami kerugian besar, pun tidak ketinggalan sektor keuangan perbankan mengalami kerugian atau turun keuntungannya.

"Tapi di tengah semua mengalami kesusahaan adalah bagaimana caranya kita pemerintah tampil sebagai katalis untuk supaya kita bisa bergerak bersama-bersama untuk bertahan dulu lalu kemudian untuk recovery," kata dia.

 


Tanggung Jawab Bersama

Target Pertumbuhan Ekonomi
Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia mengatakan munculnya permasalahan ini menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah juga stakeholder lainnya. Sebab tidak mungkin jika kondisi ini ditopang hanya dengan satu, dua, dan tiga orang saja yang menanggung mayoritas biaya dari pemulihan ekonomi.

Dia mencontohkan sharing the pain di sektor perbankan juga tidak bisa dilakukan secara maksimal. Mengingat ada beberapa bank yang sudah merugi. Namun itu bisa dilakukan agar perusahaan tidak rugi menjadi lebih besar.

"Kita berusaha untuk berbagi beban ini bagaimana ditengah semuanya negatif ada bagain yang mana kita negatifnya tidak terlalu besar," katanya.

 


Pernyataan Jokowi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017  Optimis Capai 5,3 Persen
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar konsep berbagi beban atau sharing the pain diterapkan terutama di sektor ekonomi selama pandemi corona (Covid-19).

“Saya minta konsep berbagi beban, sekali lagi konsep berbagi beban, ‘sharing the pain’, harus menjadi acuan bersama,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang membahas Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan perubahan postur APBN 2020.

Presiden ingin agar konsep tersebut diacu oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan pelaku usaha.

Seluruhnya kata dia, diharapkan untuk bersama-sama bersedia memikul beban dan bergotong royong di tengah pandemi corona.

“Bersedia bersama-sama menanggung risiko secara proposional, dan dengan prinsip kehati-hatiannya, agar pelaku usaha, korporasi mampu berjalan, agar PHK masif dicegah, dan sektor keuangan stabil, dan pergerakan roda ekonomi mampu kita jaga,” katanya.

Presiden juga meminta jajarannya agar menyiapkan program pemulihan ekonomi yang tepat dan dieksekusi dengan cepat.

“Dengan kecepatan, agar laju pertumbuhan ekonomi kita tidak terkoreksi lebih dalam lagi,” katanya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya