Megaproyek Kilang Pertamina Bakal Buka 3 Juta Lapangan Kerja

Proyek RDMP dan GRR ini membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat yang cukup signifikan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Jun 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 13:00 WIB
RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Suasana kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Produk utama yang dihasilkan kilang Cilacap berupa produk BBM atau gasoline, naphtha, kerosine, avutur, solar LSWR, minyak bakar, LPG, pelumas dasar. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengatakan, proyek pembangunan kilang Refinary Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa berdampak luas terhadap perekonomian negara. Salah satunya yakni penyediaan lapangan kerja untuk sekitar 3 juta orang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang menyampaikan, melalui proyek RDMP dan GRR ini membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat yang cukup signifikan.

"Kebutuhan lapangan pekerjaan langsung saat kita membuat kilang itu kita butuh sekitar 142 ribu orang, atau 150 ribu yang akan bangun kilang ini," jelas dia dalam sesi teleconference, Jumat (5/6/2020).

Dia mencontohkan, pembangunan Kilang Balikpapan membutuhkan sekitar 15-20 ribu tenaga kerja langsung. "Tapi ada gabungan antara 5 RDMP dan GRR, totalnya ada 142 ribu (orang)," sambungnya.

Kemudian berdasarkan kajian cost and benefit yang dilakukan oleh UI, ia menyebutkan bahwa satu orang pekerja langsung di kilang Pertamina tersebut akan memberikan dampak secara tak langsung kepada sektor kerja di sekitarnya.

 

Berdampak Signifikan

RU IV Cilacap, Kilang BBM Terbesar di Indonesia Milik Pertamina
Perahu kayu membawa muatan melintas di dekat kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). RU IV Cilacap menjadi kilang dengan kapasitas terbesar di Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Ignatius menghitung, dampak yang diberikan oleh satu orang bisa 17 kali lipat. Artinya, 17 orang akan merasakan impact tidak langsung dari seorang pekerja di kilang.

"Artinya kontribusi income nanti akan didapatkan. Bisa berupa restoran, bisnis transportasi, menjual barang kebutuhan sehari-hari, termasuk distribusi ke BBM ke daerah menggunakan baik kapal ataupun mobil tangki," ucap dia.

"Itulah kemudian muncul angka 3,098 juta kebutuhan lapangan kerja yang tidak langsung. Artinya orang-orang bisa merasakan impact dari pembangunan proyek ini, dan bisa mereka nikmati dengan penambahan income dan penyediaan lapangan pekerjaan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya