Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, transportasi memiliki peran penting untuk menghubungkan satu wilayah dengan yang wilayah lain. Trasnportasi juga menjadi urat nadi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
“Transportasi juga merupakan tulang punggung pembangunan nasional sektor ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara,” kata Budi dalam webinar Transportasi untuk Merajut Keberagaman, Jumat (14/8/2020).
Baca Juga
Budi menjelaskan, transportasi mampu berperan sebagai perekat keberagaman suku budaya, ras dan Bahasa. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
Advertisement
“Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah pulau paling banyak. Maka transportasi udara harus mampu hubungkan dengan cepat, selamat, aman, sehat, sekaligus menunjukkan keberagaman yang menjadi satu kesatuan negara Indonesia,” ujarnya.
Saat ini Kementerian Perhubungan terus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi, terutama di daerah atau pulau-pulau yang sangat sulit diakses oleh moda darat dan laut.
"Program prioritas konektivitas udara atau jembatan udara di Papua ada 37 rute dan kita membangun 21 bandara baru, membangun 10 Bandar Udara Hub primer, melakukan perbaikan 175 bandara, dan juga mengupayakan 5 lokasi bandara perairan untuk pariwisata perairan,” kata Budi.
Bahkan di masa pandemi, transportasi udara masih tetap beroperasi, untuk menjamin keberlangsungan pasokan logistik, bersamaan dengan bantuan pengiriman alat kesehatan dan sampel covid-19.
“Di mana masih banyak daerah yang belum memiliki lab, dan juga demi percepatan penanganan covid 19 di Indonesia,” pungkasnya.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Menhub: Kita Harus Move On, Dorong Transportasi yang Menjunjung Protokol Kesehatan
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan pandemi COVID-19 mengancam kebangkrutan industri penerbangan, terutama maskapai.
“Pandemi merupakan masa suram bagi berbagai bisnis, termasuk transportasi. Bahkan transportasi dan logistik merupakan sektor terdalam yang mengalami masalah,” kata Menhub Budi Karya dikutip dari Antara, Selasa (11/8/2020).
Budi menyebutkan transportasi udara mengalami kondisi terparah karena adanya pembatasan pergerakan penumpang baik domestik maupun internasional, adanya ketakutan penumpang akan tertular COVID-19 yang menyebabkan omzet turun 30 persen hingga 50 persen.
“Ini membuat ancaman bangkrut. Saya ambil contoh angkutan udara secara umum, pada pandemi di industri penerbangan nasional tampak moderat pada triwulan I dan turun tajam di bulan Maret, masuk triwulan II amat berat dan kita harapkan triwulan III makin baik,” kata Menhub Budi Karya.
Ancaman kebangkrutan maskapai ini juga terjadi di sejumlah negara, seperti Virgin Australia dan Thai Airways yang meminta dana talangan kepada pemerintah agar bisa bertahan.
“Dua maskapai Eropa, Luthfansa dan Air France Prancis terancam gulung tikar. Kemudian Thai Airways lakukan penggantian operasi bulan ini karena lockdown di Thailand,” katanya.
Sektor lain yang tak kalah terganggu, menurut dia, adalah sektor logistik yang basisnya adalah sektor transportasi.
“Dengan pemberhentian perusahaan penerbangan, biaya kargo pun meningkat dan ganggu sektor logistik,” kata Menhub Budi Karya.
Kedua sektor itu, lanjut Menhub, juga berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi minus 5,32 persen.
Kemudian, lanjut dia, sektor pariwisata yang juga mengalami imbas dari pandemi COVID-19 ini, namun saat ini Bali mulai dibuka dan mulai bangkit.
Menhub mengatakan Indonesia bukan lah satu-satunya negara yang sangat terdampak perekonomiannya. Negara maju pun seperti Amerika Serikat juga menghadapi masaah yang sama.
“Kita tidak bisa menyerah maka harus move on dengan kegiatan terukur untuk dorong transportasi yang menjunjung protokol kesehatan,” kata Menhub Budi Karya.
Penyesuaian pun banyak dilakukan, Budi menyebutkan, di antaranya pembelian tiket secara daring dan penerapan protokol kesehatan di masa normal baru ini.
Advertisement