Sepak Terjang 3 Calon Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi

DPR telah sepakat menetapkan tiga nama calon Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 09:00 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah sepakat menetapkan tiga nama calon Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Ketiganya adalah Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

Lantas bagaimana sepak terjang ketiga nama calon Dewan Pengawas LPI tersebut? Berikut Merdeka.com rangkum:

Pertama, Darwin Cyril Noerhadi. Dia tercatat sebagai Ketua dewan investasi perusahaan investasi Creador Capital Group. Perusahaan investasi ini memiliki portofolio bisnis yang membentang di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Noerhadi telah bergabung dalam firma investasi ini sejak 2011. Sebelumnya dia menjalankan karir sebagai CFO pada perusahaan minyak yang didirikan Arifin Panigoro, PT Medco Energi International. Ini seiring dengan pendidikannya sebagai sarjana Geologi ITB.

Alumnus doktoral manajemen strategis di Universitas Indonesia ini juga tercatat sebagai Corporate Finance Partner di kantor PricewaterhouseCoopers Jakarta.

Peraih MBA bidang Keuangan dan Ekonomi dari University of Houston ini juga pernah tercatat sebagai Direktur Utama Bursa Efek Indonesia.

Dia juga tercatat sebagai komisaris PT Austindo Nusantara Jaya (ANJT), Presiden Komisaris pada jaringan PT Medikaloka Hermina pengelola rumah sakit Hermina, ia juga pernah menjadi Komisaris Utama Mandiri Sekuritas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Yozua Makes

Hutan Kota Plataran Resmi Beroperasi, Siap Sambut Tamu Negara
Founder Plataran Yozua Makes, Dewi Makes dan Vice President Venues and Dining Permana Sigidprawiro dalam jumpa pers Hutan Kota by Plataran. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Kedua, Yozua Makes. Dia adalah pemilik kantor hukum Makes & Partners. Melalui lembaga ini, Makes memiliki pengalaman panjang dalam membantu merger dan akuisisi, hingga transaksi lintas negara melalui pasar modal.

Salah satu yang fenomenal adalah pencatatan saham PT Telkom Indonesia (persero) Tbk. (TLKM) di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat 26 tahun laluKeberhasilan ini membawa kantor hukumnya terlibat dalam aksi korporasi besar di Tanah Air.

Selain menjalankan kantor hukum dan pengajar di kampus hukum, alumnus Universitas Indonesia ini juga menjalankan bisnis resor, hotel dan restoran.

Dengan bendera Plataran Group, bisnisnya membentang di wilayah wisata dengan lokasi unik namun memberikan kesan mendalam. Resort itu meliputi Plataran Borobudur, Plataran Menjangan, Plataran Canggu, Plataran Komodo, Plataran Ubud, Bajul Eco Lodge, dan vila di Puncak.

Termasuk di dalamnya restoran Plataran Menteng, Plataran Dharmawangsa, Patio Venue & Dining, Teras Darmawangsa, dan Stupa Restaurant.

Haryanto Sahari

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Terakhir, Haryanto Sahari. Pria kelahiran 62 tahun lalu ini adalah auditor tangguh Indonesia. Saat ini Haryanto tercatat sebagai Komite Audit Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Dia juga menjadi komisaris di sejumlah perusahaan seperti CAS Group.

Haryanto juga alumnus Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Karirnya dalam audit yakni sebagai Senior Auditor PricewaterhouseCoopers (PwC) Australia (1987), Partner PwC Indonesia (1990-2017). Ia juga Country Senior Partner PwC Indonesia (1997-2007).

Dia juga tercatat Presiden Komisaris dan direktur di berbagai perusahaan, seperti PT Batanghari Sawit Sejahtera, PT Kaswari Unggul, PT Floral Wahana Tirta, PT Ekajaya Multiperkasa, PT Aditarwan, PT Arta Prigel, dan PT Perkebunan Inti Sawit Sejahtera.

Komisaris PT Rambang Agro Jaya (2008 – 2016), Komisaris PT Tempirai Palm Resources (2009 – 2016), Komisari PT Agri Capital Resources (2010 – 2016), serta Komisaris PT Kikim Resources (2012 – 2017).

Haryanto tercatat masih menjabat anggota Komite Audit Permata Bank, Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima, Anggota Komite Audit Universitas Indonesia, Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia Tbk. sejak Oktober 2016, serta Anggota Komite Audit Medikaloka Hermina sejak November 2017.

Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, segera mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo terkait usulan tiga nama calon anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Nama calon anggota Dewas LPI tersebut sebelumnya dikirimkan Presiden Joko Widodo untuk dikonsultasikan dengan DPR RI.

"Sesuai mekanisme, DPR akan berkirim surat kepada presiden untuk dapat menerima usulan tiga nama calon anggota Dewas LPI," ungkap Puan di Jakarta, Rabu (20/1).

Adapun ketiga nama calon Dewas LPI yang diajukan Presiden Jokowi yakni Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

"Tiga nama itu yang dipilih Presiden sebagai calon Dewas Independen LPI. Maka sesuai dengan aturan dan mekanisme bahwa presiden berkirim surat untuk melakukan rapat konsultasi dengan DPR. Sehingga hari ini kami menerima Pansel beserta tiga orang calon anggota Dewas Independen itu," ujar Puan yang didampingi Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin, Rachmat Gobel, serta Muhaimin Iskandar.

"Dalam konsultasi tadi pimpinan DPR mendapat penjelasan dari Pansel tentang proses seleksi Dewas. Juga dikenalkan tiga nama yang diajukan Presiden untuk posisi Dewas LPI," kata perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI tersebut.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya