Stok Kedelai Cukup, Kemendag Jamin Harga Tahu dan Tempe di April 2021 Stabil

Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 cukup

oleh Tira Santia diperbarui 02 Apr 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2021, 19:00 WIB
Perajin Tahu Kembali Berproduksi
Pekerja menuang kedelai rebus saat proses pembuatan tahu di Jakarta, Senin (4/1/2021). Setelah melakukan mogok produksi selama 1 hingga 3 Januari 2021 akibat naiknya harga kacang kedelei impor, kini para perajin tahu mulai kembali beroperasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 cukup memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang terjangkau dan stabil.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe di kisaran Rp9.750-Rp9.900/kg dan harga di tingkat gudang importir Rp9.200-Rp9.300/kg.

Sehingga, harga tahu masih terus stabil di kisaran Rp650/potong dan harga tempe di kisaran Rp16.000/kg.

“Meski saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau,” kata Syailendra, dikutip Liputan6.com, Jumat (2/4/2021).

Menurut data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia untuk penyediaan April 2021 berada di kisaran USD 14,33/bushels, terdapat kenaikan harga di kisaran 3,69 persen dari penyediaan Maret 2021 yang sebesar USD 13,82/bushels.

Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.

“Harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terus Evaluasi

Produksi Tempe Kembali Menggeliat
Perajin menunjukkan rendaman biji kedelai yang akan diolahnya menjadi tempe di kawasan Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ke depannya, Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan atau pun kenaikan.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.

Demikian Kemendag juga mengimbau kepada para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Pusat Koperasi Tempe Indonesia provinsi maupun Koperasi Tempe Indonesia kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Kami harap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga yang terjangkau,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya