Target Stok 2 Juta Ton Beras di Akhir 2021, Bos Bulog: Tak Perlu Impor Lagi

Perum Bulog menyatakan Indonesia tak perlu lagi melakukan impor beras hingga akhir 2021.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 26 Apr 2021, 18:40 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 18:40 WIB
Ratusan Ribu Ton Beras Tak Terpakai di Gudang Bulog
Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjamin Indonesia tak perlu lagi melakukan impor beras hingga akhir 2021. Terlebih dia memperkirakan stok beras nasional hingga penghujung tahun ini bisa mencapai 2 juta ton.

Pria yang akrab disapa Buwas ini melaporkan, hingga hari ini Bulog telah menyerap beras dari petani hingga 438 ribu ton. Jumlah tersebut dikatakannya akan terus bertambah hingga Mei 2021.

"Jadi kalau sekarang ini sudah 1 juta ton, maka Mei bisa sampai 1,5 juta ton. Artinya karena kewajiban 1-1,5 juta (sesuai rakortas), hari ini tugas Bulog sudah sesuai. Jadi tak perlu lagi impor," ucapnya di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Senin (26/4/2021).

Kendati demikian, ia menggarisbawahi jika penyerapan tersebut juga perlu dukungan dari sisi hilir. Sebab percuma saja jika Bulog banyak menyerap gabah petani untuk dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), namun pembelinya masih terhitung.

"Sehingga sebenarnya kalau stok kita 2-3 juta ton tidak ada masalah. Bahkan sebelum pemilu kita sampai 3,1 juta ton. Tapi kalau kita ada hilirnya, maka keuntungan juga buat petani," sebutnya.

Melansir prediksi Badan Pusat Statistik (BPS), Buwas menyampaikan, petani Indonesia masih akan tetap merasakan musim panen hingga Mei 2021. Panen selanjutnya akan kembali terjadi pada Agustus-September tahun ini.

"Paling sedikit 1,5 juta ton CBP. Jadi Juni/Juli, sampai agustus-september sudah panen lagi. Kalau 1,5 juta ton tak ada hilirnya, berarti kita akan nambah lagi. Jadi stok CBP bisa sampai 2 juta sampai akhir tahun," paparnya.

"Kalau ditanya pasti apakah 2021 tidak impor, pasti," tegas Buwas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penuhi Kebutuhan Beras Ibu Kota, Anies Baswedan Serap Gabah Petani Ngawi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji panen raya padi di lahan yang dipersiapkan untuk menyuplai beras ke Jakarta. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Cilacap)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji panen raya padi di lahan yang dipersiapkan untuk menyuplai beras ke Jakarta. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab Cilacap)

Pemprov DKI Jakarta BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya menggandeng Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Daya Tani Sembada dan Kelompok Tani Sido Rukun Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi, guna memperluas cakupan serapan gabah untuk pasokan beras di Jakarta.

“Hari ini kami menandatangani perjanjian kerja sama Resi Gudang (Warehouse Receipt System) antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi yang diwakili Bupati Ngawi Ony Anwar dan disaksikan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran Food Station, Daya Tani Sembada dan Kelompok Tani Sido Rukun di Balai Desa Geneng, Dusun Alas Pecah, Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dikutip dari instagram pribadinya @aniesbaswedan Minggu (25/4/2021).

Anies mengatakan biasanya saat panen raya gabah kering panen dihargai sangat rendah. Dengan kerjasama sistem resi gudang, Food Station sebagai pengelola akan membantu menjadi stand by buyer dengan harga yang baik.

Sehingga para petani tak perlu buru-buru menjual gabah mereka dengan harga rendah, melainkan dapat menyimpannya terlebih dahulu, meningkatkan kualitas sehingga harganya juga akan stabil.

Selain itu, melalui resi gudang petani juga bisa memanfaatkan sebagai jaminan untuk mengambil pinjaman dari lembaga keuangan untuk pembiayaan musim tanam berikutnya. Dengan sistem resi gudang kita bisa menyimpan rata- rata 600 ton, target tahun 2021 sebanyak 1.000 ton.

“Atas nama warga Jakarta kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerjasama yang baik ini. Tujuan dari kerjasama ini adalah pertama, kebutuhan pangan di Jakarta terpenuhi dengan baik, kedua, para petani memiliki sistem kerja yang meningkatkan kesejahteraannya, sehingga petani kita tidak terus menjadi yang paling akhir menikmati nilai tambah dari kegiatan produksi beras,” ungkapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya