Rupiah Menguat Usai Bank Sentral AS Tahan Suku Bunga Acuan

Rupiah dibuka di angka 14.430 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 29 Apr 2021, 10:40 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 10:40 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Kurs rupiah menguat setelah bank sentral Amerika Serikat The Fed mempertahankan suku bunga acuannya.

Mengutip Bloomberg, Kamis (29/4/2021), rupiah dibuka di angka 14.430 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.500 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.470 per Dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.430 per dolar AS hingga 14.472 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,99 persen.

"Dolar AS nampak turun di awal hari Kamis setelah pernyataan The Fed semalam yang masih mempertahankan kebijakan stimulus berjalan, walau mengakui adanya peningkatan ekonomi AS dan kenaikan tingkat inflasi," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya dikutip dari Antara, Kamis (29/4/2021).

Fokus pasar pagi ini tertuju pada pidato Presiden AS Joe Biden yang akan membahas rencana APBN, investasi, dan pajak AS di hadapan kongres dan berpeluang menggerakkan dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dolar AS

Ilustrasi dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya saat ini berada di posisi 90,5, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,61.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini berada di level 1,617 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,62 persen.

Dolar AS akan mendapatkan peluang penggerak harga kembali di malam hari pada data-data Advance GDP & Unemployment Claims dan Pending Home Sales.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya