Rights Issue BRI Terbesar ke-7 di Dunia, Erick Thohir: Bukti RI Punya Market Besar

Rights Issue BRI yang jadi bagian dari holding Ultra Mikro sebagai bukti bahwa Indonesia memiliki market yang besar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Sep 2021, 09:34 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 09:34 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir
Menteri BUMN, Erick Thohir.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut dengan adanya langkah Rights Issue BRI yang jadi bagian dari holding Ultra Mikro sebagai bukti bahwa Indonesia memiliki market yang besar.

Sebab sebagai catatan, Rights Issue BRI tersebut menjadi terbesar di kawasan Asia Tenggara serta menduduki peringkat ketiga tertinggi di Asia dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009.

Dengan begitu, ia meyakini hal ini mampu mendorong market saham di Indonesia untuk bisa lebih bergairah.

“Hal yang spesial, tidak hanya listing, tapi kala market sedang turbulence, kita bisa membuat market ini lebih bergairah,” katanya dalam IDX Opening Bell: Rights Issue BRI, Rabu (29/9/2021).

Selain itu, Menteri Erick juga menyebut bahwa langkah ini sebagai bukti bahwa Indonesia memiliki market besar sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung.

“Tentu konteksnya ini membuktikan kita punya market besar sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung, tidak banyak negara punya posisi kaya kita,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kebijakan Publik

BRI Terbitkan Prospektus Right Issue, Janjikan Dividen Tidak Kurang 50% per Tahun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Lebih lanjut, Menteri Erick berharap langkah BRI ini mampu menjadis alahs atu dorongan inspirasi para pemegang kebijakan untuk bisa membuat kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bahwa, kata dia, market besar di Indonesia ini bukan hanya diperdagangkan, tetapi juga bisa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kita harapkan membuka pemikiran para pemegang kebijakan publik kita bahwa market kita aset yang mahal bukan hanya diperdagangkan, tapi untuk pertumbuhan ekonomi,” katanya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya