Liputan6.com, Jakarta PT Energy Management Indonesia (EMI) resmi menjadi anak usaha PLN Group. Keberadaan perusahaan ini akan mendukung Inisiatif Dekarbonisasi Menuju Green Economy PT PLN (Persero).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, masuknya EMI sebagai anak usaha PLN tertuang dalam keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia terkait perubahan anggaran dasar PT Energy Management Indonesia pada 9 September 2021.
Baca Juga
“Dengan demikian Syukur Alhamdulilah PT Energi Management Indonesia telah sah menjadi anak perusahaan PLN,” ujar dia, Jumat (22/10/2021).
Advertisement
Dia menegaskan, bahwa PLN telah melaksanakan dengan baik sebagaimana diamanatkan pemerintah melalui peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2020, tentang penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal saham perseroan PT perusahaan listrik negara.
Menurutnya, diketahui bersama berdasarkan rencana umum energi nasional, terdapat beberapa butir kunci mengenai kebijakan dan pendukung di bidang energi.
Pertama, ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional. Kedua Green, yaitu penetapan EBT sebagai pengembangan energi nasional ke depan yang dibarengi dengan pengembangan dan penerapan teknologi energi.
Terkait dengan aspirasi Green ini Pemerintah menyampaikan pesan sebagaimana dikutip dari pidato Presiden republik Indonesia Joko Widodo 16 Agustus 2021, yaitu ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha juga dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi khususnya arah ekonomi hijau atau green economy.
“Dari pesan tersebut prinsip green ekonomi salah satunya adalah penurunan CO2 dan tingkat polusi menuju zero net emission akan kita arahkan. Pemerintah juga telah mencanangkan target Indonesia menuju net zero emission selambat-lambatnya tahun 2060,” ujarnya.
Peran BUMN
Menurutnya, BUMN memegang peran strategis untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan aspirasi tersebut, khususnya PLN sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam sektor ekonomi ketenagalistrikan.
Di mana Kementerian BUMN telah menargetkan pengurangan emisi CO2 sebesar 29 persen pada tahun 2030, sekaligus kontribusi pada program dekarbonisasi dengan lebih 300 juta ton CO2 yang pelaksanaannya melalui berbagai program di beberapa BUMN termasuk salah satunya adalah di PLN.
PLN memiliki target dekarbonisasi sebesar 117 juta ton CO2 sampai dengan 2025 dan PLN berkomitmen untuk mencapai target tersebut antara lain dengan pembangunan pembangkit EBT dengan paket 5 Giga watt di tahun 2024.
“Dalam pelaksanaan program dekarbonisasi tersebut PT EMI akan turut berkontribusi sebesar 3,29 juta ton CO2. Selain itu itu PT Energy management Indonesia akan berperan dalam dekarbonisasi dalam 4,19 juta ton CO2 di luar PLN,” ujarnya.
Demikian, dengan bergabungnya EMI sebagai anak perusahaan PLN, pihaknya berharap akan tercapai empat sasaran utama yaitu Pertama, sinergi EMI dan PLN; kedua, peningkatan kapasitas dan kapabilitas; Ketiga, ekspansi bisnis konservasi pasar eksternal; keempat penciptaan nilai keseluruhan ekosistem energi nasional.
Advertisement