6 Tips Ajarkan Anak Kebiasaan Baik soal Uang

Berikut 6 cara menanamkan kebiasaan baik terkait pengelolaan uang yang bisa diajarkan kepada anak Anda

oleh Tira Santia diperbarui 23 Nov 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 07:00 WIB
Pastikan Anak Siap Sekolah dengan Memperhatikan Usia Ideal Anak Masuk TK dan Indikator Kesiapannya
Ilustrasi anak sekolah (Foto: unsplash/Jerry Wang)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai orang tua, mengapa tidak mengajari anak-anak Anda bagaimana menjadi pintar dalam mengelola uang atau keuangan sejak dini. Tidak dapat disangkal, sikap setiap anak terhadap uang dipengaruhi oleh orang tua, teman sebaya, serta media.

Jika pondasi mereka kuat, maka akan lebih mampu untuk merasionalisasi keputusan uang dan menjadi lebih cerdas secara finansial di kemudian hari.

Berikut 6 cara menanamkan kebiasaan baik terkait pengelolaan uang yang bisa diajarkan kepada anak Anda, dilansir dari laman Freemalaysiatoday.com, Selasa (23/2/2021).

1. Mulai sejak dini

Para orang tua dapat mengajari anak-anak mereka sejak usia tiga tahun tentang transaksi dasar. Anak-anak di usia muda ini belajar melalui observasi jadi sebagai permulaan.

Orang tua dapat mengajarkan konsep uang dengan menukarnya dengan makanan atau mainan, yang mungkin menjadi minat utama mereka di usia tersebut.

2. Nilai uang

Anak-anak tidak pernah terlalu muda untuk belajar tentang membelanjakan, menabung, dan membuat pilihan uang yang kecil tapi bijaksana.

Misalnya, beri anak Anda kesempatan untuk membayar pembelian di kasir, dengan Anda mengawasi mereka.

Bersiaplah untuk membantu tetapi hanya jika mereka membutuhkan bantuan untuk membangun kepercayaan diri mereka.

Anda bisa memulai dengan menjadikan ini sebagai permainan peran di rumah terlebih dahulu jika anak terlalu cemas.

Mulailah dengan tunjangan tetap kecil dan ajari mereka untuk memahami bagaimana harga suatu barang berkaitan dengan seberapa banyak hal itu akan mengurangi uang tunai mereka.

 

3. Ajari mereka sistem bagi

4 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Punya Anak
Setelah punya anak, keuangan rumah tangga harus dikelola lebih bijak. Berikut tips-tipsnya. (FOTO: Unsplash/sandy millar).

Salah satu cara menanamkan pola pikir yang sehat adalah dengan sistem bagi yaitu 70 persen untuk pengeluaran, 20 persen untuk tabungan dan 10 persen untuk zakat atau donasi. Pada akhir bulan atau setiap triwulan, hitung uang bersama anak-anak Anda dan catat jumlahnya.

Tinjau angka-angka tersebut bersama anak-anak Anda dan dorong mereka untuk menyimpannya di bank, atau menyumbangkannya ke badan amal pilihan mereka.

Akibatnya, Anda mengajari anak-anak tentang berbagi dengan mereka yang kurang beruntung, menabung untuk masa depan mereka, dan dengan hati-hati membelanjakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

4. Libatkan anak-anak dalam percakapan tentang uang

Ketika anak-anak berusia 12 tahun dan remaja, libatkan mereka dalam percakapan tentang uang. Ini akan mengirimkan pesan bahwa aman membicarakan masalah uang dengan anggota keluarga.

Anda dapat menanyakan pendapat mereka dan mendiskusikan keuntungan dan kerugian, akibat, dan rasionalisasi, misalnya, membeli mobil keluarga, pesawat televisi, handphone, dan lainnya. Diskusikan dengan mereka tentang aspirasi mereka untuk kuliah dan biayanya.

Dengan cara ini, anak-anak Anda akan merasakan keterlibatan dan tanggung jawab terkait masalah keuangan keluarga dan dapat mengamati konsekuensi dari pendapat mereka. Hasilnya, mereka akan lebih memahami dan mengenal cara kerja uang dan cara mengelola utang dengan lebih baik.

 

 

5. Beri Penjelasan soal Hal buruk tentang uang

4 Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Punya Anak
Setelah punya anak, keuangan rumah tangga harus dikelola lebih bijak. Berikut tips-tipsnya. (FOTO: Unsplash/cathryn lavery).

Anak-anak harus tahu bahwa terkadang, ada hal-hal yang tidak menguntungkan mereka. Sebagai orang tua, bagikan kepada mereka kesulitan uang Anda dan dapatkan pemahaman mereka tentang kompromi yang perlu dibuat.

Selama masa-masa yang tidak pasti ketika ekonomi sedang tidak baik, banyak orang akan menghadapi pemotongan gaji, gaji yang belum dibayar dan lebih buruk lagi, penghematan.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah mengidentifikasi pengeluaran yang dapat dibatalkan sementara, misalnya, kelas ekstra seperti piano, seni, renang taekwondo, dan lainnya.

Libatkan anak-anak dalam diskusi ini karena akan memengaruhi mereka, secara fisik dan mental. Jelaskan kepada mereka hal-hal yang perlu diprioritaskan untuk saat ini.

6. Jadilah teladan yang baik

Bicara tentang uang dari sudut pandang positif yaitu uang sebagai alat yang dapat membantu Anda mencapai apa yang Anda inginkan, pendidikan di universitas pilihan Anda, hidup nyaman dengan ketenangan pikiran.

Dekati pengelolaan utang secara objektif dan hindari saling menyalahkan. Tunjukkan apa artinya menghabiskan sesuai kemampuan Anda, apa yang diperlukan dan bagaimana membuatnya berhasil.

Anak-anak belajar tentang uang dengan mengamati Anda. Jadi, orang tua harus berbicara bahasa uang yang benar, memiliki sikap uang yang benar, dan menunjukkan keterampilan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya