Harga LPG 3 Kg Naik, Pemulihan Ekonomi RI Bakal Terhambat

Pemerintah tengah mengkaji kenaikan harga LPG 3 kg

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2022, 16:20 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 16:20 WIB
Melambungnya Minyak Dunia Tak Mempengaruhi Harga LPG 3 Kg
(Foto:Dok.Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah mengkaji kenaikan harga LPG 3 kg. Upaya ini dilakukan sebagai langkah penyesuaian terhadap harga minyak dunia yang sudah naik di atas USD 100 per barel.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai tidak tepat rencana pemerintah untuk menaikkan harga gas LPG 3 kg guna menghemat keuangan negara. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Bhima menyebut, penerapan kebijakan penyesuaian harga LPG subsidi tersebut justru akan menghambat proses pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, kenaikkan LPG 3 kg akan memperburuk daya beli masyarakat yang saat ini tengah tertekan akibat kenaikan sejumlah komoditas pangan.

"Jadi, pemerintah seharusnya bisa all out untuk mencegah terjadinya kenaikan harga," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Rabu (6/4/2022).

Bhima menerangkan, stabilitas harga sendiri merupakan suatu keharusan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sebab, stabilitas harga yang terjaga akan menstimulus daya beli masyarakat yang terdampak parah pandemi Covid-19.

"Stabilitas harga ini merupakan kunci untuk memperkuat pemulihan ekonomi," tekannya.

 

Saran Ekonom

Kebutuhan Elpiji 3 Kg
Warga mengangkut tabung gas LPG 3 kilogram (kg) dengan sepeda motor di Jakarta, Rabu (16/12/2020). PT Pertamina (Persero) memperkirakan kebutuhan gas elpiji 3 kg naik menjadi 7,50 juta metrik ton pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, Bhima menyarankan pemerintah untuk tidak menerapkan kebijakan penyesuaian harga LPG subsidi di tengah lonjakan harga pangan.

Sebab, hal ini dapat menyulut inflasi yang lebih tinggi. Sperti diketahui, inflasi menjadi ancaman pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19.

"Yang perlu dilakukan adalah pemerintah  kalau ingin melakukan efisiensi ialah kurangi belanja untuk birokrasi, lakukan penghematan ekstrim belanja negara. Lalu dananya dialihkan untuk subsisdi pangan maupun subsidi energi untuk stabilitas harga," tutupnya.

 

 

Rencana Pemerintah

Impor LPG Diprediksi Alami Peningkatan
Pekerja tengah menata tabung gas LPG 3 kg di kawasan Tangerang Banten, Kamis (17/2/2022). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan saat ini impor LPG dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah mengungkapkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan LPG kemasan 3 kilogram secara bertahap pada periode Maret hingga Juli. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, gas yang 3 kilogram itu bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," ujarnya saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jumat (1/4).

Menko Luhut menyebut, kebijakan penyesuaian harga itu imbas dari kenaikan sejumlah komoditas. Menurutnya, rencana tersebut mengemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

"Semua efisiensi kita lakukan. Kita akan mendorong perintah Presiden kemarin dalam rapat pemakaian mobil listrik tempatnya Pak Budi Karya (Menhub)," tegasnya

Infografis

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global
Hampir 99 persen kekayaan dunia dimiliki, hanya oleh 1 persen kelompok tertentu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya