Liputan6.com, Jakarta - Miliarder pendiri Tiger Management, salah satu manajer hedge fund paling sukses, yakni Julian Robertson telah meninggal dunia di usia 90 tahun.
Salah satu hal yang dikenal banyak orang dari Robertson selain kepiawaian di bidang bisnis, adalah kebiasaan memberikan sebutan khusus saat dirinya melupakan nama seseorang. Tiger itulah sebutannya.
Baca Juga
Bahkan, dia memberikan nama manajemen hedge fund miliknya sebagai Tiger Management
Advertisement
Hal menyedihkan terdengar, dilansir dari Fortune, Rabu (24/8/2022) juru bicara Julian Robertson, Fraser Seitel mengungkapkan bahwa sang miliarder telah menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di kawasan Manhattan, New York karena komplikasi jantung.
Robertson merupakan miliarder kelahiran Carolina Utara, 25 Juni 1932. Ayahnya, Julian Hart Robertson, adalah seorang pengusaha di industri tekstil.
Robertson mulai mendirikan Tiger Management di usia 48 tahun, pada tahun 1980 dengan modal USD 8,8 juta atau Rp 130,6 miliar.
Pada pertengahan tahun 1998, aset Tiger Management melonjak menjadi sekitar USD 22 miliar dengan pengembalian tahunan rata-rata 32 persen, membuat perusahaan itu mendapat reputasi yang setara dengan rekan-rekan industri George Soros dan Michael Steinhardt.
"Jika saya harus memberikan uang saya sendiri kepada salah satu dari mereka, saya akan memberikannya kepada Robertson,”"kata investor Jim Chanos dalam sebuah wawancara untuk buku hedge fund berjudul More Money Than God.
"Saya tahu bahwa dia mengerti saham lebih baik daripada siapa pun," ujarnuya saat itu.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, Robertson diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 59,3 triliun.
Sejarah Unik Tiger Management Milik Miliarder Hedge Fund Julian Robertson
Nama manajemen hedge fund milik Robert, Tiger Management memiliki sejarah yang unik.
Nama itu terinspirasi oleh kebiasaan Robertson memanggil seorang "Tiger" jika dia tidak dapat mengingat nama mereka.
Selain karir hedge fund-nya, Robertson juga menjalankan Tiger Foundation dalam mendukung warga New York yang berpenghasilan rendah dan keluarga mereka.
Sejak didirikan pada tahun 1989, Tiger Foundation telah menyalurkan hibah lebih dari USD 250 juta untuk membantu sekolah, program pelatihan kerja dan pendidikan anak, menurut situs webnya.
Setelah menutup jasa manajemen hedge fundnya, Robertson mengubah Tiger Management menjadi perusahaan yang memberdayakan banyak manajer muda, memberi mereka modal sebagai ganti bagian dari keuntungan mereka.
Advertisement