PLN Jamin Listrik Tak Padam Selama Konferensi OKI di Bandung

PT PLN (Persero) berkomitmen menghadirkan layanan listrik tanpa padam, atau zero down time pada Konferensi Internasional Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar 24-26 Oktober 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 24 Okt 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 08:30 WIB
PLN membangun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV) Jalur Utara Jawa. Pembangunan SUTET 500 kV PLTU Indramayu – Cibatu Baru (Deltamas) ini senilai Rp 1,4 triliun. (Dok PLN)
PLN membangun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV) Jalur Utara Jawa. Pembangunan SUTET 500 kV PLTU Indramayu – Cibatu Baru (Deltamas) ini senilai Rp 1,4 triliun. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berkomitmen menghadirkan layanan listrik tanpa padam, atau zero down time pada Konferensi Internasional Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar 24-26 Oktober 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat. Gelaran internasional tersebut rencananya akan dihadiri delegasi dari 50 negara anggota.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agung Nugraha menjelaskan, PLN melakukan pengamanan listrik berlapis di beberapa lokasi penting pada penyelenggaraan Konferensi Internasional OKI ini.

"Untuk memastikan kelancaran acara Konferensi Internasional OKI, PLN memasok listrik di lokasi-lokasi tersebut dari 3 gardu induk. Selain itu PLN juga menyiapkan cadangan pasokan menggunakan Automatic Change-Over (ACO), apabila pasokan utama mengalami gangguan, akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan," terangnya, Senin (24/10/2022).

Beberapa lokasi prioritas pengamanan kelistrikan untuk acara Konferensi Internasional OKI, di antaranya Hotel Pullman, Gedung Sate, dan Gedung Merdeka atau Museum Konferensi Asia Afrika.

Agung melanjutkan, khusus untuk lokasi sekitar Jalan Asia Afrika, PLN menyiapkan pasokan listrik dari beberapa jalur distribusi listrik ditambah dengan genset dan Uninterrupted Power Supply (UPS) berkapasitas 200 kiloVolt Ampere (kVA) dan 20 kVA.

PLN juga menyiapkan cadangan peralatan berupa satu unit gardu bergerak (UGB), empat unit UPS, satu unit genset dan satu unit kabel bergerak (UKB).

 

Pasokan Listrik

PLN sebagai penyedia energi saat KTT G20 melakukan pemeliharaan serta penambahan infrastruktur dari sistem 20 kV hingga sistem 150 kV.
PLN sebagai penyedia energi saat KTT G20 melakukan pemeliharaan serta penambahan infrastruktur dari sistem 20 kV hingga sistem 150 kV.

Selain keamanan dari segi pasokan, PLN juga menyiagakan sebanyak 189 personel yang terdiri dari personel Pelayanan Teknik dan personel Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

"Para personel tersebut didukung oleh 26 armada berupa 18 mobil pelayanan teknik, 7 sepeda motor pelayanan teknik, dan 1 mobil PDKB Sentuh Langsung," imbuh Agung.

Ia juga memastikan, pasokan listrik di Jawa Barat dalam keadaan lebih dari cukup. Saat ini daya mampu di sistem Jawa Barat sebesar 12.701 megawatt (MW), sedangkan beban puncak tertinggi berada di angka 8.172 MW.

Dengan begitu masih ada cadangan daya sebesar 4.529 MW atau 35,7 persen dari kapasitas total.

PLN Jalankan Perdagangan Karbon dengan 6 BUMN

Simak Strategi PLN Amankan Pasokan Batu Bara ke PLTU
PLN mendorong skema kontrak jangka panjang dengan penambang. Hal terjadi dijadikan strategi jitu untuk mengamankan pasokan batu bara bagi pembangkit milik perseroan.

PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMN untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) di  2030 dan Net Zero Emission pada  2060. PLN dan sejumlah BUMN menjalankan  proyek percontohan  perdagangan karbon.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam upaya transisi energi. Adapun untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan NDC pada 2030 sebesar 31,89 persen, PLN menyiapkan pengembangan 16 gigawatt (GW) pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2030.

“Tanpa adanya upaya signifikan, sektor ketenagalistrikan akan menghasilkan emisi CO2e sebesar 920 juta ton per tahun hingga 2060. Namun intervensi yang dilakukan PLN akan mempersiapkan Indonesia menjadi lebih bersih untuk generasi masa depan,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis (20/10/2022).

BUMN yang mengikuti kerja sama ini mendukung pembentukan kapabilitas dan pilot project perdagangan karbon di lingkungan BUMN dan dengan mempertimbangkan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi, dan ketentuan lainnya.

Sebagai informasi, dalam aganda State-Owned Enterprise (SOE) International Conference di Bali pada Rabu (19/10), PLN beserta 6 (enam) BUMN lainnya menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia selaku fasilitator pada proyek pilot perdagangan karbon.

Keenam BUMN tersebut ialah Perum Perhutani, PT Indonesia Asahan Inalum, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Selain itu, PLN bersama dengan Pupuk Indonesia juga telah menginisiasi IMIA di Special Economic Zone (SEZ) Arun Lhokseumawe melalui sebuah konsep industri hijau pada lahan seluas 120 hektar. 

PLN Cari Mitra Bangun 2 PLTS Terapung Berkapasitas 200 MW

PLTS terapung
PT PLN (Persero) bersama dua subholding pembangkitan menawarkan kerjasama pengembangan dua proyekpembangkit listrik tenaga surya, atau PLTS terapung dengan total kapasitas 200 megawatt (MW).

PT PLN (Persero) bersama dua subholding pembangkitan menawarkan kerjasama pengembangan dua proyekpembangkit listrik tenaga surya, atau PLTS terapung dengan total kapasitas 200 megawatt (MW) dalam pertemuan State Owned Enterprise (SOE) International Conference 2022 di Bali, Selasa (18/10/2022).

Pembangunan PLTS terapung Gajah Mungkur dan PLTS terapung Karangkates ini diharapkan dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT), guna mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 30,89 persen pada 2030. 

Direktur Manajemen Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto, menjelaskan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan gencar menambah kapasitas pembangkit EBT. Salah satu jenis pembangkit yang akan dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Dua PLTS yang ditawarkan PLN, ini akan menjadi salah satu backbone kelistrikan Jawa dan sebagai pengganti dari PLTU yang akan dipensiunkan oleh PLN," ujar Wiluyo, Selasa (18/10/2022).

Melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP), PLN juga telah menginisiasi proyek PLTS terapung dengan kapasitas 100 megawatt (MW) berlokasi di Bendungan Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. PLTS terapung ini akan masuk ke dalam sistem kelistrikan Jawa Bali.

infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga
infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya