Tarif BPJS Kesehatan Resmi Naik, YLKI: Don't Worry, Bukan Iuran

Dengan kenaikan tarif BPJS Kesehatan ini pasien justru bisa menuntut pelayanan lebih tinggi kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Jan 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2023, 17:30 WIB
Pelayanan Faskes Tingkat 1 BPJS Kesehatan
Petugas memeriksa tekanan darah pasien BPJS Kesehatan yang berobat di Faskes Tingkat 1 Klinik Kesehatan Prima Husada di Depok, Jawa Barat, Senin (23/5/20222). Sejumlah terobosan saat ini dilakukan paramedis di Faskes Tingkat 1, diantaranya penilaian peserta program JKN melalui fitur Kessan (Kesan Pesan Peserta Setelah Layanan) dalam aplikasi Mobile JKN. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, memberikan penjelasan mengenai kenaikan tarif layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di fasilitas kesehatan (faskes) BPJS Kesehatan.

Tulus meminta masyarakat tidak khawatir, lantaran kenaikan tarif BPJS Kesehatan itu tidak akan mempengaruhi besaran iuran yang dibayarkan oleh tiap peserta JKN.

"Eits, don't worry, ini tarif yang naik ya, bukan iuran. Tarif beda dengan iuran. Tarif adalah tagihan yang harus dibayar oleh BPJS Kesehatan kepada faskes, baik FKTP (puskemas, klinik) or FKRTL (RS). Jadi secara finansial tidak ngefek kepada peserta/konsumen BPJS Kesehatan," jelasnya dalam pesan tertulis di WhatsApp, Senin (23/1/2023).

Sebaliknya, dengan kenaikan tarif BPJS Kesehatan ini pasien justru bisa menuntut pelayanan lebih tinggi kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Sebab, negara melalui BPJS Kesehatan sudah menaikkan tarifnya untuk tempat layanan kesehatan semisal puskesmas (FKTP) hingga rumah sakit (FKRTL).

"Jadi, Jika ada FKTP dan FKTRL yang masih jelek pelayanannya, kita bisa bilang atau protes; hey, tarifmu sudah dinaikkan oleh BPJS Kesehatan. Tingkatkan dong pelayananmu," tegas Tulus.

Adapun kenaikan tarif layanan JKN 2023 bagi peserta BPJS Kesehatan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023, tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diundangkan pada 9 Januari 2023.

 

Kategori Peserta

Hadirkan Layanan Terbaik kepada Peserta JKN-KIS, MPP jadi Inovasi Pemkot Singkawang
(Foto:Dok.BPJS Kesehatan)

Di sisi lain, besaran iuran peserta BPJS Kesehatan 2023 masih mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020. Merujuk aturan tersebut, iuran BPJS Kesehatan 2023 per bulan terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:

1. Peserta penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JK)

Iuran BPJS Kesehatan 2023 peserta PBI JK iuran dibayar oleh pemerintah, alias gratis. Peserta yang termasuk PBI JK merupakan kelompok yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu.

2. Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU)

Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) merupakan pekerja yang bekerja di Lembaga Pemerintahan yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), anggota TNI/Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non-pegawai negeri.

Iuran BPJS Kesehatan 2023 peserta PPU sebesar 5 persen dari gaji atau upah per bulan, dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta.

3. Iuran bagi PPU yang bekerja di BUMN, BUMND, dan swasta

Besaran iuran BPJS Kesehatan untuk PPU kelompok ini sama seperti di poin kedua, yakni 5 persen. Ketentuannya pun sama, 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta.

4. Iuran keluarga tambahan PPU

Iuran BPJS Kesehatan 2023 untuk keluarga tambahan PPU sebesar 1 persen dari gaji atau upah per orang per bulan. Iuran BPJS Kesehatan 2023 ini dibayar oleh pekerja penerima upah. Iuran BPJS Kesehatan 2023 keluarga tambahan PPU terdiri dari anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua.

 

Selanjutnya

Pelayanan Faskes Tingkat 1 BPJS Kesehatan
Dokter Natasha memeriksa kulit tangan pasien BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kulit di Faskes Tingkat 1 Klinik Kesehatan Prima Husada di Depok, Jawa Barat, Senin (23/5/20222). Sejumlah terobosan saat ini dilakukan paramedis di Faskes Tingkat 1, diantaranya, antre berobat bisa dilakukan secara online melalui aplikasi mobile JKN. (merdeka.com/Arie Basuki)

5. Kerabat lain, peserta PBPU, dan iuran peserta bukan pekerja

Jaminan kesehatan untuk kerabat lain dari PPU, semusal saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, pekerja bukan penerima upah (PBPU), serta iuran peserta bukan pekerja dibayar dengan rincian berikut:

- Iuran BPJS Kesehatan 2023 Kelas III: Rp 42.000 per orang per bulan, per 1 Januari 2021 iuran peserta kelas III sebesar Rp 35.000 dan pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000.

- Iuran BPJS Kesehatan 2023 Kelas II: Rp 100.000 per orang per bulan

- Iuran BPJS Kesehatan 2023 Kelas I: Rp 150.000 per orang per bulan.

6. Iuran veteran dan perintis kemerdekaan

Iuran BPJS Kesehatan 2023 bagi veteran, perintis kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari kedua kelompok itu ditetapkan sebesar 5 persen. Jumlah itu diambil dari 45 persen gaji pokok PNS golongan ruang III/a untuk masa kerja 14 tahun per bulan. Besaran iuran BPJS Kesehatan 2023 ini dibayar oleh pemerintah.

 

Standar Tarif BPJS Kesehatan

Di sisi lain, standar tarif BPJS Kesehatan yang kini mengalami perubahan ditetapkan sebagai berikut:

a. Puskesmas sebesar Rp 3.600-9.000 per peserta per bulan

b. rumah sakit Kelas D pratama, klinik pratama, atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar Rp 9.000-16.000 per peserta per bulan

c. praktik mandiri dokter atau praktik dokter layanan primer sebesar Rp 8.300-15.000 per peserta per bulan

d. praktik mandiri dokter gigi sebesar Rp 3.000-4.000 per peserta per bulan.

Infografis Iuran BPJS Kesehatan Akan Naik 100 Persen
Infografis Iuran BPJS Kesehatan Akan Naik 100 Persen. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya