Liputan6.com, Jakarta Tepat 8 Maret wanita di seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day. Adanya momen ini menandakan bahwa tiap wanita begitu berarti dan mampu berperan dalam posisi apa pun.
Entah menjadi ibu, istri, orang tua tunggal, bahkan memastikan kebebasan finansial diri sendiri dalam hal mengelola keuangan.
Wanita memang memainkan berbagai peran, tetapi selain stereotip ini, banyak yang memilih berkarier di bidang pilihannya sendiri sehingga mampu mendukung keluarga secara finansial.
Advertisement
Berkat pendidikan, pengembangan keterampilan, dan di atas segalanya, semangat untuk melakukan sesuatu dalam hidup tersebut, perempuan bisa bangkit di atas rintangan sosial dan mematahkan belenggu patriarki.
Itulah sebabnya Hari Perempuan Internasional dirayakan untuk menjunjung tinggi prestasi perempuan dan mengakui tantangan yang dihadapi.
Meskipun demikian, yang mengganggu adalah pengelolaan keuangan. Sebab, mungkin kebanyakan wanita bergantung pada ayah, suami, atau saudara laki-lakinya. Mereka tidak memiliki kendali atas uang yang telah diperoleh dan/atau tidak banyak ikut camput dalam keuangan pribadi keluarga.
Pada umumnya, wanita lebih baik daripada pria ketika harus berurusan dengan uang. Di masa-masa sulit seperti pandemi Covid-19, mereka teruji untuk terampil membuat penganggaran yang bijaksana, pendekatan konservatif, kebiasaan untuk menabung, dan disiplin perempuan dalam rumah tangga yang membantu keluarga mengarungi masa-masa sulit.
Intinya adalah, mengelola uang hasil jerih payah Anda sendiri sebagai wanita dan tidak bergantung pada siapa pun dalam keluarga akan memberi keamanan dan kemandirian finansial serta membantu merencanakan masa depan finansial yang cerah.
Lantas apa yang dimaksud dengan kemandirian finansial atau financial freedom?
Melansir The Economic Times, Kamis (9/3/2023), kebebasan finansial itu berarti kemampuan untuk membuat pilihan keuangan yang akan membantu Anda hidup seperti yang diinginkan. Selain itu, juga memberdayakan Anda untuk mencapai tujuan keuangan seperti yang diimpikan.
Bahkan di masa-masa sulit, seperti kecacatan pencari nafkah di keluarga, penyakit kritis, kematian, kehilangan pendapatan, dan lainnya, jika Anda memiliki kemandirian finansial, itu akan membantu Anda berlayar dan mengambil keputusan dengan percaya diri.
Bagi yang tengah berusaha untuk mencapai kebebasan finansial khususnya bagi wanita, beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu.
Â
4 Tips Capai Kebebasan Finansial
1. Tetapkan tujuan keuangan yang SMART
Anda tentu memiliki impian dan cita-cita, seperti membeli rumah impian, mobil, gadget mewah, pergi berlibur ke luar negeri, menafkahi masa depan anak-anak kita, dan menikmati masa pensiun yang menyenangkan. Nah, hal itu membutuhkan penetapan tujuan SMART. Artinya, tujuan yang Anda tetapkan harus Specific (spesifik), Measurable (terukur), Adjustable (dapat disesuaikan), Realistic (realistis), and Time-bound (terikat waktu).
Selain itu, juga tergantung pada waktu yang tersedia untuk mencapainya, klasifikasikan menjadi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Berdasarkan hal ini, gambarkan alokasi aset Anda, dan investasikan dengan hati-hati.
2. Berinvestasi di jalur yang produktif
Pada saat inflasi tinggi atau meningkatnya biaya hidup, tabungan tunggal tidaklah cukup. Anda perlu mengerahkan uang hasil jerih payah dalam kelas aset produktif dan jalur investasi untuk melawan inflasi. Tren jangka panjang yang ditampilkan oleh ekuitas dan emas sebagai kelas aset menunjukkan bahwa mereka adalah yang terbaik untuk membangun kekayaan dan melindungi inflasi.
Karena itu, selalu pertimbangkan profil risiko, situasi keuangan, tujuan investasi yang lebih luas, tujuan keuangan dan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut dengan hati-hati untuk membuat pilihan terbaik. Selain itu, berinvestasilah secara teratur dalam jumlah sekaligus dan/atau ambil jalur Rencana Investasi Sistematis (SIP).
3. Asuransikan diri secara optimal
Selain melakukan investasi yang bijaksana, jangan lupa untuk mengasuransikan diri Anda secara optimal, baik untuk kesehatan maupun kehidupan. Sebab, mengingat stres yang dihadapi, Anda akan rentan terhadap kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tidak teratur, diabetes, gangguan kekebalan tubuh, rematik, penyakit kritis, dll. Jika tidak memperhatikan kesehatan, itu bisa memakan biaya yang tidak sedikit. Pada saat inflasi medis tinggi, penting untuk memiliki perlindungan asuransi kesehatan yang optimal agar biaya pengobatan tidak membuat Anda jatuh secara finansial dan emosional.
Demikian pula, ketika Anda mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menghidupi keluarga, pastikan Anda dan suami memiliki perlindungan asuransi jiwa yang optimal. Namun, hindari menggabungkan asuransi dan investasi.
4. Lengkapi tabungan, investasi, dan asuransikan dengan perencanaan pajak
Satu sen yang dihemat dari pajak sama dengan satu sen yang diperoleh. Jadi, selalu lakukan upaya sadar diri untuk terlibat dalam perencanaan pajak yang hati-hati. Bergantung pada total pendapatan kotor yang Anda hasilkan setiap tahun, pilih antara Rezim Pajak Lama dan Rezim Pajak Baru dengan hati-hati.
Jika tidak memiliki pengetahuan finansial untuk mengelola uang hasil jerih payah, didik diri Anda sendiri. Anda bisa membaca blog keuangan, jurnal, majalah, surat kabar, dan/atau ikut program literasi keuangan.
Sementara di saat ragu, carilah bimbingan dari pakar keuangan yang tidak memihak yang dapat membantu Anda dalam perjalanan penciptaan kekayaan.
Â
Advertisement