Posko Pangan Jadi Solusi Kendalikan Harga Bahan Pokok

Hadirnya posko pangan yang didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan bahan pokok dengan harga yang tidak memberatkan beban ekonomi masyarakat.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Okt 2023, 21:46 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi harga beras naik (Liputan6.com)
Hadirnya posko pangan yang didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan bahan pokok dengan harga yang tidak memberatkan beban ekonomi masyarakat. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Upaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan bahan pokok di tengah masyarakat, kolaborasi antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) terus dimaksimalkan.

Untuk ketiga kalinya, posko pangan diresmikan dan digulirkan sebagai semangat membangun sinergi lapisan masyarakat di seluruh Indonesia dalam mewujudkan pasokan, kebutuhan hingga stabilitas harga pangan secara kelompok wilayah masyarakat.

Founder posko pangan SAHARA Sharmila Yahya, mengajak semua lapisan masyarakat untuk terlibat langsung dalam upaya gerakan civil society mengantisipasi kenaikan harga pangan yang tinggi.

Sharmila optimis dengan gerakan posko pangan dari wilayah per wilayah, stabilitas harga pangan yang terjangkau dapat terwujud.

“Memastikan setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan bahan pangan yang cukup dan terjangkau. Sekaligus memperluas jangkauan inklusi ekonomi lokal kita,”ujar Sharmila yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Pengusaha Wanita Indonesia atau INKOWAPI, Selasa (10/10/2023).

Di sisi lain, hadirnya warung-warung yang bertransformasi menjadi posko pangan yang hadir dalam setiap wilayah, dapat membantu masyarakat dalam mengakses harga bahan pangan yang terjangkau.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid menuturkan hadirnya posko pangan yang didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pemenuhan bahan pokok dengan harga yang tidak memberatkan beban ekonomi masyarakat.

“Secara mandiri dapat mewujudkan supply chain bahan pangan dalam negeri, di tengah semua kebutuhan pangan dunia sangat terganggu oleh gejolak global,” tutur Arsjad.

 

Tekan Kenaikan Harga Pangan

Ilustrasi beras (Istimewa)
Ilustrasi beras (Istimewa)

Ekonomi kerakyatan berdasarkan spirit perekonomian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tingkat lapisan masyarakat, juga disampaikan Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan.

Frans Tambunan menekankan upaya posko pangan yang menjual 10 jenis kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, telur ayam, daging ayam, daging sapi, daging kerbau, bawang merah dan bawang putih dengan harga terjangkau sesuai harga eceran tertinggi (HET) ini, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menekan kenaikan harga pangan akibat kemarau pangan yang disebabkan cuaca ekstrem El Nino. 

“Warung masyarakat yang dijadikan posko pangan ini sangat membantu lingkungan masyarakat mendapatkan bahan pokok sesuai harga eceran tertinggi (HET), mudah dan terjangkau,” tegasnya.

 

Warung Sembako

harga beras
Sedangkan, untuk yang paling murah dipatok Rp10.900 per kg di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Telah hadir di 24 provinsi dengan menggerakkan 100.000 warung sembako dari Indonesia timur hingga barat, posko pangan dinilai menjadi instrumen penting dalam membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan yang mudah dan murah. Kolaborasi banyak pihak dinilai dapat mengoptimalkan peran posko pangan hingga ke pelosok daerah.

"Progresnya semakin banyak keterlibatan multipihak dalam penguatan program posko pangan ini akan semakin sukses," tegas Ferry Irawan, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian.

Diharapkan posko pangan juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong peningkatan ekonomi daerah serta dapat membantu meningkatkan perekonomian pemilik warung, yang warungnya berubah menjadi posko pangan.

”Ini adalah civil society yang sasarannya langsung ke masyarakat. Diharapkan upaya ini terus berkelanjutan dalam meningkatan kesejahteraan masyarakat,” harap Sharmila, yang juga Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya