2 Miliarder Suntikkan Dana Jumbo untuk Persiapan Pemilu 2024 di AS

Miliarder sekaligus Pengusaha Timothy Mellon dan mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg menyumbangkan kekayaannya untuk kegiatan politik.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 01 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2024, 06:00 WIB
2 Miliarder Suntikkan Dana Jumbo untuk Persiapan Pemilu 2024 di AS
Miliarder sekaligus Pengusaha Timothy Mellon dan mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg menulis cek sebesar delapan digit pada Juli untuk mendukung super PAC utama Partai Republik dan Demokrat. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder sekaligus Pengusaha Timothy Mellon dan mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg menulis cek sebesar delapan digit pada Juli untuk mendukung super PAC utama Partai Republik dan Demokrat, sebagai persiapan untuk pemilu 2024.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (1/9/2024), Timothy Mellon menyumbangkan USD 50 juta atau sekitar Rp 772,43 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 15.448) pada Mei kepada Make America Great Again Inc. (MAGA Inc.) yang mendukung pencalonan mantan Presiden Donald Trump.

Pada Juli, Mellon menambah sumbangannya dengan USD 50 juta lagi, sehingga total sumbangannya kepada MAGA Inc. mencapai USD100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Selain itu, Mellon juga telah memberikan jutaan dolar Amerika Serikat kepada super PAC yang mendukung kandidat presiden independen Robert F. Kennedy Jr. Dalam siklus pemilu ini, Mellon telah menyumbangkan lebih dari USD 150 juta kepada berbagai organisasi politik.

Ini merupakan salah satu kontribusi politik terbesar yang diungkapkan dari satu orang dalam satu siklus pemilu. Sumbangan Mellon membentuk sebagian besar dari USD 54 juta yang dikumpulkan oleh MAGA Inc.

Menurut laporan baru yang diajukan pada Komisi Pemilihan Federal. Kelompok tersebut menghabiskan USD 44 juta atau sekitar Rp 679,7 miliar bulan lalu, sebagian besar untuk iklan televisi, sementara Partai Republik terus meningkatkan pengeluaran dalam pemilihan presiden. Super PAC ini menutup Juli dengan USD 124 juta yang tersisa di bank.

Rival Demokratnya, FF PAC, telah mendukung kampanye Presiden Joe Biden dalam siklus ini dan sekarang mendukung Wakil Presiden Kamala Harris, yang menjadi pembawa standar baru partai tersebut. FF PAC mengumpulkan hampir USD 30 juta bulan lalu, menghabiskan USD 27 juta (juga terutama untuk iklan), dan menutup bulan dengan jumlah uang yang hampir sama disimpan seperti MAGA Inc., yaitu USD 124 juta.

Setelah menyumbang USD 20 juta atau sekitar Rp 309,3 miliar kepada FF PAC pada Mei, Bloomberg mengarahkan kekayaannya untuk pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat bulan lalu.

 

 

Sumbangan Michael Bloomberg

Michael Bloomberg
Michael Bloomberg di New York (4/3/2020). (AFP/Johannes Eisele)

Bloomberg menyumbangkan USD 10 juta atau sekitar Rp 154,5 miliar kepada House Majority PAC bulan lalu, yang merupakan pertama kalinya dalam siklus pemilu ini ia memberikan sumbangan kepada kelompok tersebut, yang merupakan super PAC utama Demokrat yang terlibat dalam pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat.

"House Majority PAC sangat berterima kasih atas dukungan yang lama dan berkelanjutan dari Walikota Mike Bloomberg dalam upaya kami untuk merebut kembali Dewan Perwakilan Rakyat," kata Presiden House Majority PAC Mike Smith dalam sebuah pernyataan kepada NBC News.

"Dengan kebebasan Amerika yang dipertaruhkan, dedikasi Walikota Bloomberg terhadap nilai-nilai Demokrat akan mendukung pekerjaan kami untuk mempromosikan agenda bagi keluarga pekerja di seluruh Amerika dan memilih Ketua Hakeem Jeffries tahun depan."

Sumbangan Bloomberg tersebut tertanggal hanya beberapa hari setelah debat Biden yang dianggap kurang sukses, ketika para donor mulai mengarahkan sumbangan mereka ke pemilihan tingkat bawah karena kekhawatiran tentang kelayakan Biden. Namun, sumbangan besar sering kali membutuhkan waktu untuk diatur, dan tidak jelas apakah debat tersebut memiliki pengaruh terhadap sumbangan ini.

Kampanye Pilpres AS Kamala Harris Panen Dana Bernilai Fantastis, Sentuh Rp 7,7 Triliun

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. (Dok. AFP)

Sebelumnya, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS)  Kamala Harris telah mengumpulkan dana bernilai fantasis untuk kegiatan kampanye Pilpres AS 2024.

Pendanaan itu kini mencapai hampir USD 500 juta atau Rp 7,7 triliun. Pencalonan Kamala Harris sebagai calon presiden Partai Demokrat di Pilpres AS diumumkan menyusul kemunduran Joe Biden.

Melansir CNBC International, Rabu (21/8/2024) dua sumber melaporkan, pendanaan yang sangat besar ini mencakup kampanye Harris dan beberapa lembaga penggalangan dana yang lebih berafiliasi dengan upaya pemilunya.

Partai Demokrat memperkirakan pendanaan itu akan membengkak menjadi sekitar USD 600 juta (Rp 9,3 triliun) pada akhir Agustus 2024, menurut salah satu sumber.

Jumlah tersebut mencerminkan ledakan antusiasme yang menyertai kenaikan Harris ke kursi puncak Partai Demokrat setelah Biden mengakhiri kampanyenya menyaingi mantan Presiden Partai Republik Donald Trump pada 21 Juli 2024.

Sebelumnya, pencalonan Joe Biden sebagai petahana sempat meningkatkan kekhawatiran menyusul perdebatannya dengan Donald Trump pada akhir Juni 2024.

Namun, peralihan ke Harris membalikkan tren itu. Operasi politik wakil presiden berhasil mengumpulkan dana hingga USD 310 juta (Rp 4,8 triliun) pada Juli 2024 saja, dengan lebih dari USD 200 juta (3,1 triliun) dari jumlah tersebut diperoleh setelah Biden mengundurkan diri.

Tim Harris memasuki Agustus 2024 dengan uang tunai sebesar USD 377 juta (Rp 5,8 triliun), melebihi USD 327 juta (Rp.5 triliun) yang diraih oleh tim kampanye Donald Trump pada saat itu.

 

 

Kekayaan Donald Trump Turun Rp 14,6 Triliun Sejak Kamala Haris Ikut Maju Pemilu 2024, Kok Bisa?

Dengan Telinga Diperban, Donald Trump Hadiri Konvensi Nasional Partai Republik 2024
Sebelumnya diberitakan, Donald Trump terluka setelah pria bersenjata Thomas Matthew Crooks, melepaskan tembakan ke arahnya selama rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu, 13 Juli 2024. (Brendan SMIALOWSKI/AFP)

Sebelumnya, kekayaan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di media sosial merosot. Namun, kekayaan Donald Trump masih tercatat hampir Rp 100 triliun.

Mengutip CNN, ditulis Minggu (4/8/2024), nilai saham milik Donald Trump di Truth Social telah turun USD 900 juta atau sekitar Rp 14,61 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.233). Hal itu terjadi sejak Wakil Presiden AS Kamala Harris memasuki persaingan menuju Gedung Putih pada 21 Julki 2024.

Harga saham Trump Media & Technologi Group telah anjlok sekitar 23 persen sejak saat itu, termasuk penurunan tajam pada perdagangan Kamis pekan ini di tengah aksi jual pasar.

Nilai kepemilikan saham Donald Trump di perusahaan tersebut mencapai USD 4 miliar pada 19 Juli, hari perdagangan terakhir sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden keluar dari persaingan dan mendukung Kamala Harris. Sejak itu, nilai saham turun menjadi USD 3,1 miliar.

Aksi jual saham terjadi saat jajak pendapat nasional dan medan tempur menunjukkan persaingan keta tantara Donald Trump dan Kamala Harris. Adapun saham tersebut telah menjadi kendaraan bagi pelaku pasar untuk bertaruh pada prospek Trump kembali ke Gedung Putih karena Truth Social dapat menjadi platform untuk komunikasi presiden jika Trump menang.

Pada Juni 2024, harga saham Trump Media melonjak menyusul penampilan Presiden AS Joe Biden yang buruk dalam debat. Saham Trump Media kembali naik setelah Trump selamat dari percobaan pembunuhan di Pennysylvania.

Pada saat yang sama, Truth Social milik Trump berjuang untuk mendapatkan daya tarik di dunia media sosial. Pada Juni, pengunjung unik Truth Social anjlok hingga 38 persen yoy, menandai penurunan platform tersebut selama tiga bulan berturut-turut, menurut data Comscore yang dianalisis oleh TheRighting.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya