PLN Gandeng Swasta Bangun Pembangkit Listrik Biomassa

PLN dan PT Atman Energy telah menandatangani MoU pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 2 MW di Sampit, Kalteng.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Jul 2013, 19:05 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2013, 19:05 WIB
pltu-biomassa130711c.jpg
PT PLN (Persero) dituntut memaksimalkan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang ada dan banyak tersedia di Indonesia dalam upayanya meningkatkan pasokan listrik bagi kebutuhan masyarakat, terutama dalam mendukung tumbuhnya perekonomian nasional.

Dengan pertimbangan itu pula, PLN memutuskan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Atman Energy dalam rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLT Biomassa) berkapasitas 2 Mega Watt (MW) di Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah.

"Semoga MoU ini dapat segera ditindaklanjuti dan dapat segera mewujudkan hadirnya PLT Biomassa berkapasitas 2 Mega Watt di Sampit," kata Direktur PLN, Vickner Sinaga, di Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Vickner menambahkan, selain biaya produksi listrik yang lebih murah dibandingkan Bahan Bakar Minyak, PLT Biomassa ini juga diklaim ramah lingkungan karena memanfaatkan dan mengolah sisa limbah cair dari kelapa sawit.

"Ini tentunya dapat membantu perkebunan sawit dalam mengelola limbah cairnya dan disatu sisi lingkungan tetap terjaga" ujar Vickner.

Pembangunan PLT Biomassa di Sampit ini merupakan wujud komitmen PLN untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan dan juga upaya untuk mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Sementara itu, GM PLN Kalselteng, Yuddy Setyo Wicaksono, menambahkan, sistem kelistrikan Sampit masih terpisah (isolated) dari sistem kelistrikan Kalimantan Tengah. Selama ini beban puncak sistem kelistrikan di Sampit mencapai 24 Megawatt.

"Jika PLT Biomassa berkapasitas 2 Mega Watt ini beroperasi, maka potensi penghematan yang bisa diraih PLN dari pengurangan penggunaan Bahan Bakar Minyak adalah sekitar 34 miliar rupiah dengan asumsi harga produksi listrik menggunakan BBM adalah 2.800 Rp/kWh. Sedangkan harga pembelian listrik swasta yang dihasilkan dari PLT Biomassa adalah 1.170 Rp/kWh sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 tahun 2012" pungkas Wicaksono.(Pew/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya