Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia merampungkan dua partai uji coba jelang Piala AFF 2016, melawan Malaysia dan Vietnam. Indonesia tanpa kekalahan, sekali menang dan imbang.
Jago Kandang?
Hasil tersebut sejauh ini memang belum membuat pelatih Indonesia, Alfred Riedl puas. Selain hanya laga uji coba, dua partai tersebut digelar di kandang. Boaz Solossa dan kawan-kawan baru akan menghadapi ujian sesungguhnya, di laga tandang ketika menghadapi Mynamar dan Vietnam, 4 dan 8 November.
Advertisement
Rapor Indonesia melawan dua klub itu di laga tandang tidak begitu menggembirakan. Tim Garuda sempat menelan kekalahan 0-1 di Myanmar. Sedangkan, Indonesia harus puas mendapat hasil imbang dua kali ketika meladeni Vietnam di kandang.
Baca Juga
Menurut Riedl, pertandingan tandang sangat penting untuk mengasah mental para pemain sebelum tampil di gelaran Piala AFF 2016 akhir tahun ini. Selama ini, pelatih asal Austria ini menilai, kekuatan Indonesia belum teruji ketika bertanding di markas lawan.
"Kami harus melihat mentalitas pemain bermain di luar Indonesia. Terkadang, bermain di kandang bagus, namun di luar cenderung takut, " kata Riedl selepas laga Indonesia kontra Vietnam yang berakhir imbang 2-2.
Dalam dua gelaran Piala AFF edisi 2012 dan 2014, Indonesia harus tersingkir dari fase grup. Dalam dua edisi itu, Indonesia berstatus sebagai tim tamu. Belajar dari pengalaman tersebut, mengasah mental bertanding di luar negeri menjadi pekerjaan rumah Riedl dan kawan-kawan sebelum terjun di Piala AFF.
Sejak sanksi FIFA pertengahan 2015 lalu, sulit mengukur kekuatan Indonesia di laga tandang pada kejuaraan kompetitif. Namun, di laga terakhir babak penyisihan grup Piala AFF 2014 lalu, Indonesia membantai Laos, 5-1 di Hang Day Stadium, Vietnam. Itu menjadi satu-satunya pertandingan tandang Indonesia di turnamen kompetitif.
Sebelum mendapat sanksi, Indonesia menggelar dua laga uji coba melawan Kamerun dan Myanmar pada 2015. Laga terakhir sebelum disanksi melawan Myanmar pada 30 Maret 2015 berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Indonesia.
Sulit Tentukan Pemain
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl sendiri mengakui sulit memilih pemain setelah hasil imbang 2-2 kontra Vietnam. Pelatih asal Austria ini masih melakukan bongkar pasang untuk mencari pemain ideal.
Syarat dari PT GTS selaku operator Torabika Soccer Championshoip presented by IM3 Ooredoo membuat mantan pelatih PSM Makassar ini harus putar otak memilih pemain. Pasalnya, PT Gelora Tri Semesta (PT GTS) hanya mengizinkan Riedl memanggil dua pemain dari satu klub untuk menghadapi laga uji coba.
Sang pelatih bingung menentukan starting line up Timnas Indonesia. Melawan Vietnam, Skuat Garuda masih bongkar pasang pemain. Terbukti, di babak kedua Riedl melakukan pergantian besar-besaran. Termasuk menarik dua pemain pencetak gol; Zulham Zamrun dan Irfan Bachdim.
Tercatat ada lima pemain yang dimasukan Rield pada babak kedua, yakni Abduh Lestaluhu, Bayu Pradana, Rizky Pora, Ferdinand Sinaga, Septian David Maulana, dan Lerby Eliandri. Mereka menggantikan Abdul Rahman, Dedi Kusnandar, Zulham Zamrun, Irfan Bachdim, Andik Vermansyah, dan Boaz Salossa.
Dalam empat hari ke depan, sang pelatih akan mendaftarkan 40 nama ke Piala AFF. Nantinya, ada 23 pemain masuk ke skuat final. Tim pelatih rencananya akan merilis nama -nama itu untuk
"Pada 14-15 Oktober, kami akan menyerahkan daftar 40 pemain untuk didaftarkan kepada AFF . Namun kami hanya memanggil 23 pemain dari nama-nama tersebut. Kami akan mengumumkan skuat final satu hari sebelum pertandingan pertama 19 November."
Advertisement