Liputan6.com, London - Genderang perang final Piala FA 2016-2017 mulai terasa. Bukan cuma berbau rivalitas sekota, laga Chelsea kontra Arsenal juga punya misi khusus dari masing-masing tim.
Baca Juga
Chelsea, ingin mengakhiri musim dengan sempurna. Mereka ingin mengawinkan gelar Liga Inggris dengan Piala FA, turnamen paling bergengsi di Britania Raya.
Sedangkan Arsenal, ingin mengobati musim buruk di liga dengan juara Piala FA. Ini bisa jadi pelipur lara kegagalan mereka lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dalam 20 tahun.
Cukup sulit memprediksi laga Chelsea kontra Arsenal. Namun, ada lima faktor krusial yang bisa menentukannya. Apa saja itu? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Krisis Bek Tengah Arsenal
Final Piala FA datang pada waktu yang salah untuk Arsenal. Musim Liga Inggris mereka diakhiri dengan hilangnya tiga bek tengah dalam dua pertandingan terakhir musim ini.
Pertama, mereka akan tanpa kapten Laurent Koscielny. Bek tengah Prancis diusir dari lapangan dalam pertandingan terakhir melawan Everton di Emirates saat menerjang dengan ceroboh di Enner Valencia.
Klub sebenarnya mengajukan banding atas keputusan tersebut. Namun FA mengkonfirmasi bahwa Koscielny akan menjalani skorsing tersebut, yang secara efektif mengakhiri musim saat seharusnya memimpin tim di Wembley. Setelah itu, Gabriel harus ditandu lantaran cedera lutut serius yang akan membuatnya absen setidaknya sampai skuad kembali untuk persiapan pra-musim 2017/18.
Lalu, yang membuat keadaan menjadi lebih buruk, Shkodran Mustafi masih belum bisa bermainsetelah pukulan pada kepalanya di pertandingan sebelumnya membuatnya absen dari pertandingan Everton. Klub dapat memainkannya jika dianggap fit.
Kini cuma menyisakan Per Mertesacker dan Rob Holding sebagai bek tengah yang tersedia. Meskipun Holding telah terkesan pada akhir musim ini, final akan menjadi awal pertama Mertesacker musim ini.
Advertisement
Formasi Arsenal
Dengan dua bek tengah pilihan pertama yang mungkin absen, Wenger mungkin tidak akan ambil resiko bermain tiga bek. Per Mertesacker absen 99% musim ini dan hanya bermain 37 menit pada hari terakhir hanya karena Arsenal kehilangan dua bek tengah dalam pertandingan tersebut.
Pemain berusia 32 tahun itu belum bermain di sistem baru yang diterapkan Wenger. Dengan tiga bek, akan memaksa Wenger untuk menggunakan Nacho Monreal sebagai bek tengah lainnya, bukan bek belakang atau sayap belakang.
Monreal dan Holding mampu bermain di formasi 3-4-2, tapi kurangnya kecepatan pada Mertesacker akan membuat mereka rentan terhadap serangan balik Chelsea. Apalagi, Mertesacker tidak akan bisa menangani Diego Costa sendirian di belakang.
Beralih keempat bek dalam formasi 4-2-3-1 akan melihat Monreal dan Hector Bellerin kembali ke peran full-back tapi akan menumpulkan serangan Arsenal. Apalagi dengan formasi 3-4-2, Arsenal mampu memenangkan delapan dari sembilan pertandingan.
Bagi Wenger, ini adalah pertanyaan untuk mengorbankan stabilitas di belakang atau efektivitas menyerang. Jika melihat head-to-head dengan Conte, Chelsea sangat efektif dengan formasi 3-4-3 yang akan membuat untuk pertempuran sangat menarik.
Pertarungan lini tengah
Conte akan menganggap dirinya beruntung karena N'Golo Kante memutuskan untuk pindah ke Chelsea. Pemain Terbaik Liga Inggris itu telah menjadi kekuatan tersendiri untuk lini tengah Chelsea.
Di samping Nemanja Matic, Kante telah menghentikan lawan-lawan Chelsea sebelum bisa membangun momentum apapun. Keduanya membuat kombinasi mematikan di lini tengah dan itu mempengaruhi waktu permainan Cesc Fabregas. Tapi kreativitas Chelsea berasal dari sayap.
Sedangkan Arsenal, lini tengah merupakan kekuatan terbesarnya. Granit Xhaka berkembang menjadi gelandang sentral yang ideal setelah mengalami beberapa adaptasi kurang sempurna. Kemampuannya untuk memegang bola di bawah tekanan dan menemukan rekan setimnya dengan bola panjang yang akurat telah menambahkan dimensi ekstra pada serangan tersebut.
Aaron Ramsey telah dipasangkan dengan Xhaka dan kemungkinan dipasang dalam laga nanti. Dia memang belum memiliki musim terbaik tapi telah menunjukkan bulan lalu telah kembali ke performa terbaiknya. Kehadiran Xhaka dan formasi baru memberinya kebebasan untuk bereksplorasi di lini tengah.
Keduanya juga membebaskan Mesut Ozil yang sekarang lebih terlibat di sepertiga terakhir. Formasi baru ini memberi playmaker Jerman tersebut ruang dan waktu yang membuatnya terlibat dalam empat gol dalam empat pertandingan terakhir.
Advertisement
Bangku Cadangan yang Menentukan
Masalah yang dimikili Chelsea adalah mereka tidak mendapatkan pemain yang setara di bangku cadangan. Itu adalah masalah yang akan diatasi saat jendela transfer terbuka musim panas nanti.
Conte telah banyak berhasil karena perubahan taktisnya telah bekerja dengan sempurna, yakni memainkan tiga bek. Tapi jika menghadapi tim Arsenal yang mengerikan di Wembley maka dia harus melihat ke bangku cadangan dimana The Blues hanya memiliki Cesc Fabregas, Willian, dan Michy Batshuayi yang bisa membuat perbedaan dalam serangan.
Di sisi lain, Wenger memiliki Danny Welbeck atau Olivier Giroud yang beroperasi dengan berbagai cara di lapangan. Welbeck bergantung pada kecepatan dan gerakannya. Sementara Giroud punya fisik yang kuat di dalam kotak penalti. Alexis Sanchez juga bisa memimpin barisan jika dibutuhkan sehingga Wenger memiliki 'Plan C' untuk berjaga-jaga.
Jika pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu, Arsenal memiliki banyak pilihan yang lebih berpengalaman bersama Theo Walcott dan Alex Iwob. Sementara Conte hanya akan menemukan Nathan Ake untuk jadi jokernya. Bos asal Italia itu ingin memastikan pertandingan usai dalam 90 menit seperti yang mereka lakukan di babak sebelumnya.
Arsenal Tanpa Beban
Menyelesaikan musim dengan sempurna, Chelsea tak boleh terbuai. Dengan 93 poin, The Blues memang ciptakan rate terbaik dalam sejarah klub.
Kendati begitu, The Blues tak boleh jemawa. Sebab, Arsenal punya motivasi besar untuk mewarnai musim buruk mereka dengan gelar di Piala FA.
The Gunners jelas tak punya beban. Chelsea yang incar double gelar harus fokus dan konsentrasi penuh. Keinginan Arsenal untuk bisa mempunyai pelipur lara bisa jadi motivasi tersendiri. So, jangan terbuai, Chelsea.
I. Eka Setiawan
Advertisement