Peluang Rossi Rebut Gelar ke-10 MotoGP Hanya 30 Persen

Rossi harus bersaing ketat dengan Marquez dan Dovizioso serta juga pembalap lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2018, 12:15 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 12:15 WIB
Valentino Rossi, MotoGP
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (Twitter/Valentino Rossi)

Liputan6.com, Lesmo - Guido Meda selaku pengamat MotoGP memberikan persentase mengenai target Valentino Rossi menggenapi gelar juara dunia kesepuluh di musim ini. Menurutnya, The Doctor hanya memiliki peluang sebesar 30 persen.

"Saya memprediksi peluang Rossi hanya 30 persen. Saya memberikan 30 persen kepada Marquez dan Dovizioso, dan 10 persen sisanya akan dibagikan kepada pembalap yang lain," kata Meda seperti dikutip dari Insella, Jumat (8/3/2018).

Prediksi yang diutarakan Meda bukan tanpa alasan. Dia merujuk dari hasil tes pramusim MotoGP yang berlangsung di Malaysia, Thailand, dan Qatar. Wakil direktur Sky Sport menambahkan, tim Movistar Yamaha seperti sedang berada di bawah tekanan.

Meda menekankan permasalahan penggunaan ban masih menjadi persoalan yang sangat serius buat duo Yamaha yakni Rossi dan Maverick Vinales. Jika melihat hasil pengujian terakhir di Sirkuit Losail, juara dunia sembilan kali di empat kelas berbeda melakukan sembilan putaran bagus, namun kemudian ban mulai mengalami degradasi yang parah.

Hasilnya pun kurang menguntungkan buat Rossi, sebab dia harus puas berada di urutan kedua pada hari terakhir tes MotoGP di Sirkuit Losail Qatar. Dia masih kalah dari Johann Zarco menjadi yang tercepat di Sirkuit Losail.

 

 

Perbaiki Elektronik

Valentino Rossi
Valentino Rossi memperbaiki hasil yang diraihnya di tes MotoGP (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Meda mengatakan ada masalah krusial yang harus dipecahkan Yamaha. Jika tidak dibenahi, maka Yamaha masih akan tertinggal dari Honda dan Ducati musim ini.

"Saya pikir mereka harus memperbaiki sesuatu yang mungkin ada hubungannya dengan elektronik. Padahal Honda dan Ducati sudah mempekerjakan teknisi Marelli, Yamaha sejauh ini tidak," tambah Meda.

"Dari apa yang saya pahami, kekuatan besar Ducati dan Honda adalah motornya dan dua tim tersebut mencoba untuk mencegah masalah yang menghambatnya. Di sisi lain, Yamaha menunggu masalah muncul dan kemudian mengurusnya. Padahal mereka sudah menemukan masalahnya. Mungkin dengan ini mereka membayar sedikit disorganisasi," ujar Meda.

Komentar Rossi

Valentino Rossi, MotoGP
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi saat beraksi pada tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Losail, Qatar. (Twitter/Movistar Yamaha)

Rossi juga sepertinya sependapat dengan Meda. Usai merebut posisi kedua pada hari terakhir tes MotoGP di Sirkuit Losail Qatar, Sabtu (3/3/2018) lalu, Rossi pun meminta timnya berbenah.

Dia mendesak agar Yamaha bisa memperbaiki masalah sebelum seri perdana MotoGP digelar pada 18 Maret mendatang di Sirkuit Losail.

"Yamaha harus bekerja keras sekarang, terutama soal elektronik. Kami termotivasi untuk ini karena Yamaha ingin menang. Tapi saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menemukan solusi masalah ini. Ini adalah titik lemah kami," ungkap Rossi, dikutip Speedweek.

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya