3 Alasan Juventus Tepat untuk Pep Guardiola

Pep Guardiola dirasa paling cocok sebagai kandidat pengganti Maurizio Sarri sebagai pelatih Juventus.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 12 Feb 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 10:55 WIB
Pep Guardiola Dihadiahi Kartu Kuning Saat Manchester City Vs Dinamo Zagreb
Reaksi pelatih Manchester City Pep Guardiola saat menyaksikan Manchester City menghadapi Dinamo Zagreb pada laga Liga Champions di Stadion City of Manchester, Inggris, Selasa (1/10/2019). Pep dihadiahi kartu kuning atas protesnya terhadap wasit. (Anthony Devlin/AFP)

Turin - Rumor panas datang dari Juventus. Klub raksasa Italia itu dikabarkan akan mengganti Maurizio Sarri dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dalam waktu dekat.

Posisi Maurizio Sarri di kursi pelatih La Vecchia Signora sedang tidak aman. Sarri berpeluang diberhentikan Juventus menyusul penampilan buruk Cristiano Ronaldo dan kolega.

Juventus dipecundangi klub papan tengah, Hallas Verona, pada laga pekan ke-23 Serie A 2019-2020, Sabtu (9/2/2020) malam dengan skor tipis 0-1. 

Akibat hasil itu, Juventus tergusur dari puncak klasemen oleh Inter Milan. Juventus dan Inter Milan sama-sama mengoleksi poin 54. Namun, Inter Milan berhak di posisi puncak lantaran unggul selisih gol.

Situasi itu membuat fans dan manajemen gusar. Walau posisi tim masih di papan atas, fan menilai masa depan Juventus di tangan Sarri tidak meyakinkan.

Manajemen Juventus pun mulai bergerak. Presiden Juventus, Andrea Agnelli, dikabarkan membuka peluang mendekati Guardiola. Apalagi, Juventus mengetahui hingga sekarang Pep Guardiola belum meneken kontrak anyar dengan Manchester City.

Pep Guardiola dirasa paling cocok sebagai kandidat pengganti Maurizio Sarri. Berikut tiga alasan yang membuat Juventus dan Pep Guardiola cocok. Berikut perinciannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


1. Pep Terbiasa Menangani Klub Besar

Ekspresi Pep Guardiola Saat Manchester City Dikalahkan MU
Ekspresi pelatih Manchester City Pep Guardiola saat para pemainnya menghadapi Manchester United pada pertandingan Liga Inggris di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Sabtu(7/12/2019). Manchester City kalah 1-2. (AP Photo/Rui Vieira)

Pep Guardiola tidak perlu diragukan lagi di kancah sepak bola dunia. Pelatih asal Spanyol itu langganan menjadi juru taktik klub-klub besar Eropa.

Sebut saja Barcelona, Bayern Munchen, dan saat ini, Manchester City. Torehan prestasi Pep bersama tiga klub besar itu juga bisa dibilang menakjubkan.

Sejauh ini, Pep sudah memenagkan 23 trofi yakni 14 trofi bersama Barcelona, tujuh trofi bersama Bayern Munchen dan dua trofi dipersembahkan untuk Manchester City.

Dengan pengalamannya itu, bukan tidak mungkin sentuhan Pep Guardiola bakal membawa Juventus kembali menjadi raja di kompetisi sepak bola Italia musim ini.


2. Belum Pernah ke Italia

Kalahkan Manchester City di Etihad, MU Gagal ke Final Piala Liga Inggris
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyaksikan pemainnya bertanding melawan Manchester United pada pertandingan semifinal Piala Liga Inggris di stadion Etihad, Manchester, Rabu (29/1/2020). MU menang 1-0 atas City namun gagal ke final karena skor agregat 3-2. (AP Photo/Dave Thompson)

Melansir dari data Transfermakrt, Pep Guardiola pernah memperkuat klub asal Italia kala masih menjadi pemain. Klub tersebut adalah AS Roma dan Brescia.

Namun sebagai manajer, Pep Guardiola belum pernah sekali pun menangani klub asal Negeri Pizza itu. Jika Fabio Paratici benar-benar merekrutnya, maka Juventus bakal menjadi klub Italia pertama Pep Guardiola.

Pep Guardiola bakal mengecap pengalaman manis karena pernah menukangi tiga klub besar dari tiga kompetisi paling bergengsi di dunia.


3. Pep Terbiasa Menangani Pemain Bintang

Pep Guardiola dan Lionel Messi saat di Barcelona
Pep Guardiola dan Lionel Messi saat di Barcelona (AFP/Miguel Ruiz)

Alasan ketiga berkaitan dengan suksesnya tangan dingin Pep Guardiola dalam menangani pemain bintang. Duet Pep Guardiola dan Lionel Messi di Barcelona sebagai pemain dan pelatih terhitung sukses.

Pada era Pep Guardiola (Juni 2008-Juni 2012), Messi total mencatatkan 219 penampilan dengan mengemas 211 gol dan 88 assist di semua ajang.

Keduanya juga mampu membawa El Barca merengkuh trofi La Liga (3), Copa del Rey (2), Supercopa de España (3), Champions League (2), UEFA Super Cup (2), dan FIFA Club World Cup sebanyak 2 kali.

Tak hanya itu, Messi banyak mendapatkan penghargaan individu bergengsi seperti pemain terbaik UEFA dan FIFA masing-masing sekali serta Ballon d'Or sebanyak 3 kali. Itu berarti, tak akan ada masalah yang berarti bagi Pep Guardiola jika harus 'mengurus' Cristiano Ronaldo nantinya. 

Disadur dari Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari / Editor Wiwig Prayugi, Published 12/02/2020)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya