Turin - Rumor panas datang dari Juventus. Klub raksasa Italia itu dikabarkan akan mengganti Maurizio Sarri dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dalam waktu dekat.
Posisi Maurizio Sarri di kursi pelatih La Vecchia Signora sedang tidak aman. Sarri berpeluang diberhentikan Juventus menyusul penampilan buruk Cristiano Ronaldo dan kolega.
Baca Juga
Juventus dipecundangi klub papan tengah, Hallas Verona, pada laga pekan ke-23 Serie A 2019-2020, Sabtu (9/2/2020)Â malam dengan skor tipis 0-1.Â
Advertisement
Akibat hasil itu, Juventus tergusur dari puncak klasemen oleh Inter Milan. Juventus dan Inter Milan sama-sama mengoleksi poin 54. Namun, Inter Milan berhak di posisi puncak lantaran unggul selisih gol.
Situasi itu membuat fans dan manajemen gusar. Walau posisi tim masih di papan atas, fan menilai masa depan Juventus di tangan Sarri tidak meyakinkan.
Manajemen Juventus pun mulai bergerak. Presiden Juventus, Andrea Agnelli, dikabarkan membuka peluang mendekati Guardiola. Apalagi, Juventus mengetahui hingga sekarang Pep Guardiola belum meneken kontrak anyar dengan Manchester City.
Pep Guardiola dirasa paling cocok sebagai kandidat pengganti Maurizio Sarri. Berikut tiga alasan yang membuat Juventus dan Pep Guardiola cocok. Berikut perinciannya.
Saksikan video pilihan berikut ini
1. Pep Terbiasa Menangani Klub Besar
Pep Guardiola tidak perlu diragukan lagi di kancah sepak bola dunia. Pelatih asal Spanyol itu langganan menjadi juru taktik klub-klub besar Eropa.
Sebut saja Barcelona, Bayern Munchen, dan saat ini, Manchester City. Torehan prestasi Pep bersama tiga klub besar itu juga bisa dibilang menakjubkan.
Sejauh ini, Pep sudah memenagkan 23 trofi yakni 14 trofi bersama Barcelona, tujuh trofi bersama Bayern Munchen dan dua trofi dipersembahkan untuk Manchester City.
Dengan pengalamannya itu, bukan tidak mungkin sentuhan Pep Guardiola bakal membawa Juventus kembali menjadi raja di kompetisi sepak bola Italia musim ini.
Advertisement
2. Belum Pernah ke Italia
Melansir dari data Transfermakrt, Pep Guardiola pernah memperkuat klub asal Italia kala masih menjadi pemain. Klub tersebut adalah AS Roma dan Brescia.
Namun sebagai manajer, Pep Guardiola belum pernah sekali pun menangani klub asal Negeri Pizza itu. Jika Fabio Paratici benar-benar merekrutnya, maka Juventus bakal menjadi klub Italia pertama Pep Guardiola.
Pep Guardiola bakal mengecap pengalaman manis karena pernah menukangi tiga klub besar dari tiga kompetisi paling bergengsi di dunia.
3. Pep Terbiasa Menangani Pemain Bintang
Alasan ketiga berkaitan dengan suksesnya tangan dingin Pep Guardiola dalam menangani pemain bintang. Duet Pep Guardiola dan Lionel Messi di Barcelona sebagai pemain dan pelatih terhitung sukses.
Pada era Pep Guardiola (Juni 2008-Juni 2012), Messi total mencatatkan 219 penampilan dengan mengemas 211 gol dan 88 assist di semua ajang.
Keduanya juga mampu membawa El Barca merengkuh trofi La Liga (3), Copa del Rey (2), Supercopa de España (3), Champions League (2), UEFA Super Cup (2), dan FIFA Club World Cup sebanyak 2 kali.
Tak hanya itu, Messi banyak mendapatkan penghargaan individu bergengsi seperti pemain terbaik UEFA dan FIFA masing-masing sekali serta Ballon d'Or sebanyak 3 kali. Itu berarti, tak akan ada masalah yang berarti bagi Pep Guardiola jika harus 'mengurus' Cristiano Ronaldo nantinya.Â
Disadur dari Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari / Editor Wiwig Prayugi, Published 12/02/2020)
Advertisement