Liputan6.com, Jakarta - Qatar, berkoordinasi dengan FIFA, telah mengevakuasi hampir 100 pesepak bola dan anggota keluarga mereka dari Afghanistan. Hal ini diungkapkan oleh pejabat di Doha, seperti dilansir dari Al Jazeera.
Rombongan pemain diterbangkan dari Kabul ke Doha dengan pesawat yang menampung 357 penumpang pada Kamis lalu. Beberapa dari antara rombongan ini merupakan atlet putri yang berkiprah di sepak bola Afghanistan.
Baca Juga
Menurut laporan Al Jazeera, penerbangan tersebut merupakan evakuasi penumpang udara kedelapan terbesar yang dilakukan Qatar dari Kabul menyusul kembali berkuasanya Taliban pada akhir Agustus.
Advertisement
Setibanya di Qatar, para penumpang kabarnya diangkut menuju fasilitas yang saat ini menaungi warga sipil dan pengungsi Afghanistan lainnya di bagian barat Doha.
FIFA pun mengonfirmasi bahwa pihaknya turut berperan dalam melakukan evakuasi para atlet bersama keluarga mereka pasca negosiasi rumit. Upaya ini dilakukan dengan dukungan Qatar.
Pesepak Bola Wanita Bersembunyi
Menurut Al Jazeera, banyak pesepak bola wanita mulai bersembunyi sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus lalu. Pasalnya, selama pemerintahan pertama Taliban yang berlangsung hingga 2001, wanita tak diizinkan untuk berpartisipasi dalam olahraga.
Sekelompok pemain junior juga dilaporkan melarikan diri ke Pakistan dan kini telah diberi visa untuk pergi ke Inggris. FIFA lantas mulai berkoordinasi dengan Qatar untuk mengevakuasi kelompok sepak bola dari Afghanistan.
Advertisement
Pernyataan FIFA
“Pimpinan FIFA telah berkoordinasi erat dengan pemerintah Qatar sejak Agustus untuk mengevakuasi kelompok tersebut, dan akan terus bekerja erat untuk (melakukan) evakuasi yang aman bagi anggota keluarga olahraga lainnya di masa depan,” ungkap FIFA seperti dilansir dari Aljazeera.
“FIFA ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pemerintah Qatar atas dukungannya dalam memfasilitasi diskusi ekstensif dan memastikan perjalanan yang aman dari orang-orang ini,” sambung federasi sepak bola tersebut.
Akses Tes COVID-19
Lebih lanjut, Kantor Komunikasi Pemerintah Qatar (GCO )mengeklaim bahwa kelompok pengungsi nantinya akan memiliki akses ke tes COVID-19. Mereka juga akan tetap berada di Doha hingga waktunya untuk berangkat ke tujuan pengungsian akhir.
“Negara Qatar akan terus bekerja sama dengan mitra internasional dalam upaya menjamin kebebasan pergerakan di Afghanistan, termasuk dengan menjadi mediator aktif antara berbagai pihak,” pungkas GCO Qatar.
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement