Liputan6.com, Jakarta - Informasi seputar badan kesehatan dunia WHO kerap bermunculan di media sosial, terlebih Covid-19. Salah satu bentuknya adalah tentang pernyataan terkait dengan penyakit tersebut.
Meski terlihat meyakinkan tetapi kita harus jeli ketika ingin mempercayai informasi tersebut dengan memastikan terlebih dahulu kebenarannya. Ini merupakan bentuk kewaspadaan terhadap sebaran hoaks seputar WHO terkait Covid-19.
Baca Juga
Hal tersebut perlu dilakukan agar kita tidak menjadi korban hoaks, Selain itu menghindari informasi hoaks bisa dilakukan dengan mengikuti tips seperti yang ada di halaman ini.
Advertisement
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi pernyataan WHO terkait Covid-19, hasilnya sebagian informasi terbukti hoaks.
Berikut kumpulan hoaks pernyataan WHO terkait Covid-19.
1. WHO Akui Test PCR Bermasalah
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah. Informasi tersebut diungguah salah satu aku Facebook, pada 8 Februari 2022.
Unggahan klaim WHO akhirnya mengakuti test PCR bermasalah berupa tangkapan layar yang terdapat tulisan "WHO AKHIRNYA MENGAKUI TEST PCR BERMASALAH'
Written by John O'Sullivan
Dalam tangkapan layar tersebut juga terdapat lambang WHO dan tulisan "WHO Information Notice for IVD Users"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"WHO buang badan!! dan tak bisa memberikan jaminan kapan pandemi berakhir trus siapa yg mau dituntut dgn banyaknya korban? para nakes yg sdh memberikan obat yg salah krn Test PCR salah diagnosa??? TEPOK JIDAT!!"
Benarkah klaim WHO akhirnya mengakui test PCR bermasalah? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hoaks Berikutnya
2. WHO Tak Pernah Sarankan Pakai Masker
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi WHO tidak pernah menyarankan memakai masker. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 24 Februari 2022.
Unggahan informasi WHO tidak pernah menyarankan memakai masker menampilkan potongan video Nyka Alexander WHO Communications dalam video tersebut terdapat tulisan terjemahan sebagai berikut.
"Salah satunya adalah kami sering ditanya kenapa kami tidak memakai masker?
Orang-orang mengira bahwa harus ada masker yang dikenakan setiap saat.
Mungkin ini negara Anda yang menganjurkan Anda.
Tapi dalam hal pedoman WHO, selama Anda bisa tetap berjarak satu meter.
Di mana kita tetap jaga jarak kita satu meter atau lebih
Maka anda tidak perlu memakai masker."
Dalam unggahan tersebut juga terdapat tangkapan layar artikel berkudul
"Negara Lain Longgarkan ProkesLuhut: Kita Tak Usah Latah!Tolak 'Lepas Masker'"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"WHO tidak pernah menyarankan Anda memakai masker, mungkin negara Anda (LBP) yang menganjurkannya😂😂Nyka Alexander - WHO Communications"
Benarkah WHO tidak pernah menyarankan memakai masker? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di halaman berikut ini.
Advertisement
Hoaks Selanjutnya
3. Dirjen WHO Akui Beberapa Negara Gunakan Vaksin Booster untuk Membunuh Anak-Anak
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Januari 2022.
Unggahan klaim Direktur Jenderal WHO mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak berupa video Tedros Adhanom Ghebreyesus yang sedang memberikan keterangan dengan durasi 53 detik.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Tedr os slips up and ad mits some countries using boo ster sho ts to ki ll chil dren 💥💥💥💥
Tedros tergelincir dan mengakui beberapa negara menggunakan temba kan bo os ter untuk mem bu n uh anak-anak.
Credit to HATS TRUTH 🎩
Please check
https://www.who.int/.../who-director-general-s-opening...#
27:20 of the audio version right from the WHO website. He said it. 👍🏼"
Benarkah klaim Direktur Jenderal WHO mengakui beberapa negara gunakan vaksin booster untuk membunuh anak-anak? Simak dalam artikel berikut ini...
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement