Roti Putih dan Alkohol Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal "Nutrients" menyoroti penemuan mengejutkan, hubungan antara roti putih, konsumsi alkohol dan peningkatan risiko kanker kolorektal.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 20 Feb 2024, 14:03 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 14:03 WIB
Roti Putih dan Alkohol Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal
Roti Putih dan Alkohol Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal (Foto: Unsplash.com/Charles Chen)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker kolorektal (CRC) tetap menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, menempati peringkat ketiga sebagai kanker paling umum di dunia dan penyebab utama kematian terkait kanker kedua.

Melansir dari Times of India, Selasa (20/2/2024), penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal "Nutrients" menyoroti penemuan mengejutkan, hubungan antara roti putih, konsumsi alkohol dan peningkatan risiko kanker kolorektal.

Faktor makanan dan risiko CRC

Para peneliti dari universitas di Tiongkok dan Skotlandia memulai penelitian untuk menyelidiki pengaruh faktor makanan terhadap risiko kanker kolorektal. Mereka menganalisis data lebih dari 118.000 peserta di UK biobank, dengan fokus pada 139 makanan dan nutrisi yang biasa dikonsumsi.

Selama periode 12 tahun, hampir 1.500 orang mengidap kanker kolorektal, hal ini mengungkapkan wawasan penting mengenai hubungan antara pola makan dan CRC.

Yang mengejutkan, penelitian ini mengidentifikasi konsumsi roti putih dan alkohol sebagai kontributor signifikan terhadap risiko kanker kolorektal.

Peserta yang melaporkan asupan roti putih dan alkohol yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan rasio bahaya terhadap perkembangan CRC. Temuan ini menyoroti pentingnya memperhatikan kebiasaan makan, bahkan yang tampaknya tidak berbahaya, dalam mengurangi risiko kanker.

Nutrisi pelindung, perisai terhadap CRC

Berbeda dengan efek buruk roti putih dan alkohol, nutrisi tertentu muncul sebagai faktor pelindung terhadap kanker kolorektal.

Serat makanan, kalsium, magnesium, fosfor dan mangan menunjukkan hubungan berbanding terbalik dengan risiko CRC. Temuan ini menggarisbawahi peran penting makanan kaya nutrisi dalam mencegah kanker kolorektal.

 


Faktor risiko

Ilustrasi sakit perut. (Unsplash)
Ilustrasi sakit perut. (Unsplash)

Studi ini mengamati disparitas gender dalam faktor risiko kanker kolorektal dan efek perlindungan nutrisi tertentu lebih terlihat pada pria.

Selain itu, hubungan pola makan menunjukkan dampak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Nuansa ini menekankan perlunya pendekatan yang disesuaikan dengan pencegahan kanker kolorektal berdasarkan profil risiko spesifik gender. 


Cara mencegahnya

Contoh ilustrasi berolahraga
Selain itu biasakan diri dengan berolahraga, konsumsi makanan sehat, serta memastikan dirimu dapat mengikuti perubahan-perubahan yang telah kamu lakukan (Foto: Unsplash.com/Nature Zen)

Penelitian ini menggarisbawahi peran penting pilihan gaya hidup dalam pencegahan kanker kolorektal.

Meskipun faktor genetik berperan, sekitar 25% kasus CRC bisa dicegah melalui modifikasi pola makan dan penyesuaian gaya hidup.

Pemeriksaan yang dilakukan tepat waktu, ditambah dengan intervensi pola makan seperti peningkatan asupan serat dan pengurangan konsumsi alkohol, sangat penting dalam mengurangi risiko kanker kolorektal.

 

Infografis Leukemia (Kanker Darah)
Infografis Leukemia (kanker darah). Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya