Pengetahuan soal Anatomi Reproduksi dan Persiapan Kehamilan Bisa Cegah Disabilitas pada Anak

Menurut Kepala BKKBN pengetahuan anatomi reproduksi berkaitan dengan persiapan kehamilan untuk mencegah stunting dan disabilitas pada bayi.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Mar 2024, 13:54 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 13:54 WIB
Pengetahuan Soal Anatomi Reproduksi dan Persiapan Kehamilan Penting untuk Cegah Disabilitas pada Anak
Pengetahuan Soal Anatomi Reproduksi dan Persiapan Kehamilan Penting untuk Cegah Disabilitas pada Anak/copyright freepik.com/tirachardz.

Liputan6.com, Jakarta Pengetahuan soal anatomi reproduksi menjadi hal penting bagi calon pengantin (catin). Hal ini disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanl (BKKBN) Hasto Wardoyo.  

Menurut Hasto hal ini berkaitan dengan persiapan kehamilan untuk mencegah stunting dan disabilitas pada bayi, serta menjadi pengingat soal pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Penting bagi catin untuk memahami betul bagaimana anatomi reproduksi laki-laki dan perempuan untuk menghindari kesalahpahaman ketika nanti melakukan hubungan suami istri,” kata Hasto mengutip keterangan pers, Senin (18/3/2024).

Hasto bercerita, dirinya memiliki pengalaman didatangi pasien yang baru satu hari menikah. Si suami meminta cerai karena ragu dengan keperawanan istri.  Keadaan ini sangat membahayakan bagi ketahanan keluarga.

Padahal, lanjutnya, bentuk-bentuk selaput dara (hymen) pada organ reproduksi wanita  bervariasi.

“Tipe hymen yang di tengah itu adalah lubangnya, nomor 1 dan 2 lubangnya lebar selaputnya kecil. Ini kalau berhubungan seks pertama kali kemungkinan berdarah kecil. Karena ini cukup berlubang (anoler) bentuknya."

"Ada juga yang bentuknya melingkar, nomor 3. Ini bisa elastis bisa tidak. Bagi yang elastis, kalau berhubungan seks bisa berdarah. Bagi yang kaku bisa robek,” jelasnya.

Berbagai Bentuk Hymen

Bagi hymen yang tengahnya bersekat, bisa robek atau tidak. Bahkan robekan terjadi pada saat melahirkan.

Hymen yang mempunyai lubang agak lebar, biasanya berdarah. Namun, bila lubangnya sangat kecil di tengah, bisa saja sangat sulit untuk berhubungan suami istri. Bahkan perlu dirobek dengan pisau kecil (tidak sakit) oleh dokter.

Hymen yang bentuknya seperti saringan, namanya kribriformis. Ada bolongan kecil-kecil tapi banyak, menstruasinya masih lancar dan umumnya berdarah pada pertama kali berhubungan suami istri.

“Nomor 9  tidak normal. Tidak ada lubangnya. Sehingga imperforata (tidak berlubang). Hymen yang tidak berlubang menimbulkan sakit perut karena darah menstruasinya tertampung di dalam,” jelas Hasto.

Organ Reproduksi Pria dan Wanita

Hasto juga menjelaskan betapa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi khususnya bagi wanita.

Ini karena organ reproduksi wanita memiliki tiga lubang, yaitu rahim di tengah, kandung kemih di bagian depan, dan di belakang ada saluran buang air besar. Organ ini langsung tembus ke rongga perut.

Lain halnya dengan pria yang hanya memiliki dua lubang. Saluran kandung kemih dan saluran sperma.

“Kalau ada bakteri dari vagina naik ke saluran leher rahim, naik ke dalam rahim, masuk lagi ke saluran telur, bakteri bisa sampai ke sekitar usus. Sehingga perempuan yang keputihan terlalu lama bisa terjadi infeksi nyeri di perut, bisa bernanah," jelas Hasto.

Menurut dokter Hasto, banyak sekali perempuan yang tidak hamil gara-gara saluran telurnya bernanah hanya karena keputihan yang tidak disembuhkan.

"Hati-hati ada perempuan yang sulit hamil ternyata saluran telurnya buntu,” paparnya.

Tak hanya wanita, laki-laki juga harus menjaga kebersihan alat kelaminnya karena ketika melakukan hubungan suami istri, laki-laki bisa menularkan bakteri ke alat kelamin wanita.

Lebih Baik Siapkan Prakonsepsi Ketimbang Prewedding

Hasto pun menyampaikan bahwa prakonsepsi lebih penting ketimbang prewedding.

“Saya sering kritik jangan banyak prewedding lah, habis banyak (biaya). Coba kita menyiapkan prakonsepsi bagaimana menyiapkan istri dan suami.”

“Istri itu harus dipersiapkan 90 hari atau tiga bulan sebelum menikah. Istri menghasilkan 1 telur saja. Sementara suami perlu dipersiapkan 73-75 hari karena produksi sperma bagi laki-laki butuh waktu 73-75 hari,” imbuh dokter Hasto.

Hasto menyarankan, bagi catin laki-laki hendaknya sejak 75 hari sebelum menikah kurangi merokok, berhenti minum alkohol dan jangan berendam air panas agar spermanya sehat.

Bagi catin perempuan harus mencukupi asupan vitamin, meminum tablet tambah darah tiga bulan sebelum terjadi konsepsi.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya