Liputan6.com, Brisbane - Seorang polisi Malaysia yang merupakan terpidana mati kasus pembunuhan model sekaligus penerjemah asal Mongolia bernama Altantuya Shaariibuu dibekuk aparat Australia di Queensland. Komandan kepolisian bernama Sirul Azhar Umar itu ditangkap setelah melarikan diri ke Negeri Kanguru selama sekitar 4 bulan.
Petugas imigrasi Australia mencokok Sirul di Brisbane setelah Interpol atau kepolisian internasional mengeluarkan edaran untuk menangkap warga negeri jiran.
Namun demikian, seperti dimuat Sydney Morning Herald, Selasa (21/1/2015), tak dijelaskan secara detail tentang bagaimana kondisi Sirul saat ini. Yang pasti, ia berada dalam kurungan otoritas Australia.
Atas penangkapan tersebut, Pemerintah Malaysia dikabarkan meminta Australia untuk mengekstradisi atau menyerahkan Sirul ke mereka. Setelah Sirul kembali ke Malaysia, ia dilaporkan bakal segera dieksekusi mati.
Akan tetapi, Kejaksaan Agung Australia menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan tersebut lantaran berdasarkan Undang-Undang, Canberra tak akan mengembalikan Sirul, kecuali jika Malaysia berusaha untuk menegosiasikan hukuman yang dinilai lebih pantas ketimbang hukuman mati, atas pertimbangan hak asasi manusia (HAM).
Dengan kata lain, meski Sirul bukan warga negaranya, Australia berusaha melindungi HAM si terpidana. Australia dikenal sebagai negara yang sudah tidak menerapkan hukuman mati. Terakhir, negeri kanguru menerapkan hukuman gantung pada 1967 silam.
Altantuya Shaariibuu tewas dibunuh. Pengadilan memutuskan Sirul dan Azilah Hadr yang mantan petinggi kepolisian Malaysia bersalah membunuh model tersebut. Korban ditembak pelaku kemudian diledakkan. Potongan tubuh perempuan malang tersebut ditemukan di hutan Malaysia pada 2006.
Baik Sirul dan Azilah membantah telah melakukan perbuatan tersebut.
Kendati begitu, Pengadilan Malaysia pada 2009 menjatuhkan hukuman mati terhadap keduanya. Mereka kemudian dinyatakan bebas oleh pengadilan banding. Tapi pada akhirnya Pengadilan Kasasi Malaysia kembali menjatuhkan vonis mati kepada keduanya.
Kasus ini disebut-sebut terkait dengan skandal korupsi di Malaysia sebesar US$ 1,1 miliar dalam pembelian kapal selam Scorpene dari Perancis pada 2002. Para pengkritik di negeri jiran menyebut Altantuya si korban mengetahui informasi skandal tersebut. (Ein)
Polisi Malaysia Terpidana Mati Pembunuhan Model Dibekuk Australia
Pemerintah Malaysia meminta Australia untuk mengekstradisi atau menyerahkan Sirul ke pihak mereka. Namun Australia menolak.
Diperbarui 21 Jan 2015, 17:14 WIBDiterbitkan 21 Jan 2015, 17:14 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
6 Potret Masa Muda Lia Waroka, Viral Ternyata Ibu dari Seleb X Dante Skipberat
6 Golongan Orang yang Boleh Berbuka Puasa di Siang Hari, Siapa Saja Mereka?
Direktur Shell Mundur, Perusahaan Fokus ke Efisiensi
Stasiun LRT Jabodebek Kini Punya Layanan Kesehatan
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Kamis 6 Maret Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Ram Punjabi Borong 1,2 Juta Saham RAAM
7 Resep Makanan Sehat untuk Penderita Asam Urat dan Kolesterol Tinggi, Mudah dan Lezat
BMKG: Siaga Hadapi Hujan Ekstrem di Jabodetabek
Ini Manfaat Penerapan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam
6 Potret Artis di Acara Kolaborasi Busana Ramadhan Ayu Dewi, Ada Geng Cendol
Deretan Film Menegangkan Bertema Banjir yang Wajib Ditonton Sebagai Antisipasi di Masa Depan
Kapolda Metro Jaya Tegaskan Selama Ramadan Konvoi dan Petasan Dilarang!