Perundingan Nuklir Iran Capai Kesepakatan, Obama Gembira

Perjanjian ini sekaligus meredakan kekhawatiran Barat bahwa Iran sedang dalam upaya membangun bom atom.

oleh Anri Syaiful diperbarui 03 Apr 2015, 04:02 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2015, 04:02 WIB
Ternyata Obama Gayanya Selangit Kalau Lagi Sendirian
Perjanjian ini sekaligus meredakan kekhawatiran Barat bahwa Iran sedang dalam upaya membangun bom atom.

Liputan6.com, Lausanne, Swiss - Setelah berlangsung alot selama 8 hari, perundingan 6 kekuatan dunia dengan Iran di Lausanne, Swiss, akhirnya mencapai kesepakatan. Berdasarkan garis besar kesepakakatan, Iran akan menutup pusat-pusat produksi uranium yang bisa digunakan untuk membangun bom. Reaktor-reaktor yang dapat menghasilkan plutonium juga akan dibongkar.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/4/2015), kesepakatan antara Iran dan 6 kekuatan dunia (Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia) itu akan berlangsung setidaknya selama satu dekade ke depan.

Perjanjian ini sekaligus meredakan kekhawatiran Barat bahwa Iran sedang dalam upaya membangun bom atom. Kesepakatan itu diharapkan pula akan kembali meningkatkan ekonomi republik Islam tersebut.

Iran, AS, dan Jerman mengatakan bahwa jalan keluar ditemukan lewat proses perundingan yang alot. Sementara kesepakatan yang menyeluruh akan disusun pada 30 Juni mendatang.

Terkait itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menulis dalam akun Twitter-nya. "Jalan ke luar ditemukan, siap untuk segera menyusun rancangan."

Sementara Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, juga di Twitter mengatakan, "Kesepakatan kerangka kerja untuk kesepakatan akhir dicapai."

Pesan Twitter Menlu AS John Kerry pun berisi: "Hari yang besar...Kembali bekerja untuk kesepakatan akhir."

Sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menulis di Twitter. "Setiap kesepakatan harus secara signifikan berperan memundurkan kapabilitas nuklir Iran dan menghentikan terorisme serta agresinya."

Sebelumnya, PM Netanyahu mengatakan setiap kesepakatan nuklir apa pun yang dicapai akan menjadi ancaman bagi Israel.

Obama Gembira

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut gembira kesepakatan itu. Menurut Obama, itu merupakan perjanjian yang baik. Obama kemudian membandingkan kesepakatan nuklir Iran dengan pengawasan senjata Uni Soviet yang membuat dunia lebih aman selama Perang Dingin.

"Hari ini Amerika Serikat bersama sekutu dan mitranya telah mencapai kesepakatan bersejarah dengan Iran. Jika diterapkan sepenuhnya, itu akan mencegah kita mendapatkan senjata nuklir," ucap Obama seperti dilansir Reuters.

Adapun perundingan antara 6 kekuatan dunia dan Iran itu ditujukan untuk menjamin agar pemerintah Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir. Namun Iran berulang kali menegaskan program nuklirnya untuk kepentingan damai.

Perundingan nuklir Iran di Lausanne, Swiss ini awalnya dijadwalkan berakhir pada Selasa 31 Maret malam. Namun diperpanjang oleh Menlu Amerika Serikat John Kerry. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya