Kerennya 'Matahari Digital' di China

Saking sulitnya melihat matahari, warga pun rela berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka untuk melihat 'cahaya digital' itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Apr 2015, 03:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 03:30 WIB
Kerennya 'Matahari Digital' di China
Saking sulitnya melihat matahari, warga pun rela berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka untuk melihat cahaya itu.

Liputan6.com, Beijing - Kota Beijing, China begitu berkabut. Cahaya alami di kota itu pun berkurang, begitu pula dengan jarak pandang. Akhirnya, pemerintah pun berinisiatif untuk memasang `matahari` digital guna menerangi masyarakat. Agar punya petunjuk waktu.

Mereka pun berbondong-bondong ke layar televisi digital super besar itu, untuk mengamati matahari terbit virtual.

Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail edisi17 Januari 2014, layar futuristik yang dipasang di Ibukota China biasanya menampilkan iklan tujuan wisata kini memajang gambar berbeda. Karena kondisinya sangat berkabut, akhirnya dipilihlah gambar matahari berwarna oranye itu. Demi memberikan penerangan bagi warganya.

Saking sulitnya melihat matahari, warga pun rela berbondong-bondong meninggalkan rumah mereka untuk melihat satu-satunya tempat matahari bersinar di kota mereka.

Warga di Beijing menyaksikan jalanan berselimut tebal oleh kabut abu-abu pada hari Kamis 16 Januari 2014, ketika pemantau polusi udara mengeluarkan peringatan kondisi udara dalam kondisi sangat buruk. Atas dasar itu, para orang tua pun diminta untuk tinggal di rumah. Sekolah-sekolah pun diliburkan, hingga kualitas udara membaik. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya