Gedung Putih Sambut Duta Besar Kuba untuk AS

Dubes Kuba untuk AS diterima di Gedung Putih dengan 15 diplomat baru lainnya dari negara lain.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Sep 2015, 11:10 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2015, 11:10 WIB
Washington DC Termasuk Gedung Putih Gelap Gulita
Gangguan di stasiun pembangkit listrik South Maryland itu dilaporkan menyebabkan listrik padam luas di seluruh ibukota negara Selasa.

Liputan6.com, Washington DC - Kuba telah menunjuk duta besarnya untuk Amerika Serikat (AS). Perwakilan ini yang pertama sejak 1961. Sebelumnya, Washington belum lama ini membuat pengumuman tentang siapa yang akan menjadi duta baru di Havana.

"Jose Cabanas adalah seorang diplomat veteran yang telah menjalankan misi penting Kuba di Washington sejak 2012," demikian diberitakan BBC yang dikutip Jumat (18/9/2015).

Cabanas adalah seorang diplomat karir yang terlatih di Havana. Ia menjabat sebagai wakil menteri hubungan luar negeri dan telah menduduki berbagai jabatan tingkat tinggi di beberapa negara.

Dia diterima di Gedung Putih dengan 15 diplomat baru lainnya dari negara lain.

Keberadaan dubes Kuba di AS ini sebagai bagian dari mencairnya hubungan antara kedua negara yang sebelumnya sempat menegang.

Pengumuman itu muncul menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Kuba, dan beberapa hari sebelum Presiden Kuba Raul Castro terbang ke New York menuju PBB.

Kunjungannya ini menjadi yang pertama, di mana seorang presiden Kuba menginjakkan kaki di tanah Amerika sejak tahun 1995 -- sebelumnya Presiden Fidel Castro sang kakak unjuk bicara di PBB.

Pada bulan Juli, Kuba dan Amerika Serikat secara resmi menjalin kembali hubungan mereka. AS membuka kembali kedutaan mereka di Havana, ibukota Kuba. Langkah ini mencairkan hubungan yang telah beku sejak 1961, pada saat puncak Perang Dingin.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, menjadi pejabat Amerika yang melakukan peresmian terhadap kedutaan tersebut.

Proses ini dimulai ketika publik Presiden Obama dan Presiden Castro mengumumkan secara bersamaan bahwa mereka berencana untuk menetapkan arah baru pada hubungan AS-Kuba.

Segera setelah itu, AS melakukan barter 3 tahanan Kuba mereka yang dihukum atas tuduhan mata-mata dengan Alan Gross -- seorang pekerja bantuan Amerika yang dituduh terlibat spionase oleh pengadilan Kuba.

Sejak itu AS dan delegasi Kuba telah bertemu beberapa kali untuk membahas berbagai isu.

(Tnt/Rie)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya