Liputan6.com, New York - Beberapa waktu lalu sebuah hotel bintang lima di California dikejutkan oleh rekaman dan foto tamu yang memperlihatkan ratusan kutu di ranjang. Tak hanya itu, tungau tersebut juga menggigit kulit pacarnya.
Bahkan menurut survei tahun 2015 dari National Pest Management Association, kasus kutu di hotel seantero AS meningkat 4 kali lebih tinggi dibanding 15 tahun lalu. Salah satu yang paling mengerikan dilaporkan terjadi di penginapan mewah di New York, di mana ada peningkatan 44 persen tuma dibanding tahun 2015 lalu. Hal itu diungkapkan oleh cntraveler, Rabu (17/2/2016).
Baca Juga
Menurut para ahli serangga, salah satu penyebab utama penyebaran kutu adalah tamu (dan staf hotel) itu sendiri. Bagaimana bisa?
Advertisement
Baca Juga
Coba bayangkan: saat lelah dari perjalanan, Anda akan menggiring koper ke kamar. Lalu segera mandi dan tidur.
Kebanyakan perilaku para turis (dan juga petugas hotel) adalah meletakkan koper atau tas di tempat tidur!
Rupanya, itulah penyebab kutu kasur di hotel. Bisa dibayangkan, koper kita dari jalanan membawa binatang kecil dan mungkin telurnya. Ketika diletakkan di kasur, serangga parasit itu menemukan tempat nyaman untuk bereproduksi.
Oleh sebab itu, para ahli memberi wejangan untuk mengurangi perkembangbiakan kutu di kasur adalah, bawa koper-koper kita ke bathtub yang sebelumnya diberi air panas sedikit. Permukaan licin dan panas akan membuat serangga sulit untuk manjat.
Nasihat itu harus segera diberlakukan di seluruh hotel agar para staf tidak lagi semena-mena meletakkan koper di tempat tidur. Sebab kutu-kutu tersebut memakan kulit manusia dan berukuran kecil yang kasat mata.
Mereka mudah sekali menyebar. Memusnahkannya juga bukan hal mudah. Kutu kasur dapat hidup berbulan-bulan tanpa makanan.
Penting untuk segera memberi tahu staf ketika melihat tanda kehidupan kutu. Dan ingat! letakkan koper di bathup setibanya Anda di hotel.
Lantas bagaimana jika tak ada bathtub? Setidaknya, jangan letakkan kopor Anda di tempat tidur.